Presiden AS Joe Biden: Mengapa Saya Pergi ke Arab Saudi....
Senin, 11 Juli 2022 - 08:14 WIB
WASHINGTON - Empat puluh delapan jam sebelum kunjungannya ke Timur Tengah, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menulis op-ed untuk Washington Post berjudul “Mengapa Saya Pergi ke Arab Saudi ”.
Diterbitkan pada Sabtu waktu Washington, dia menulis: “Saya akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk memulai babak baru dan lebih menjanjikan dari keterlibatan Amerika di sana. Perjalanan ini datang pada saat yang vital bagi kawasan, dan itu akan memajukan kepentingan penting Amerika.”
"Timur Tengah yang lebih aman dan terintegrasi menguntungkan orang Amerika dalam banyak hal. Saluran airnya sangat penting untuk perdagangan global dan rantai pasokan yang kami andalkan. Sumber daya energinya sangat penting untuk mengurangi dampak pasokan global perang Rusia di Ukraina," lanjut Biden.
“Dan kawasan yang bersatu melalui diplomasi dan kerja sama–daripada terpecah melalui konflik–cenderung tidak menimbulkan ekstremisme kekerasan yang mengancam tanah air kita atau perang baru yang dapat menempatkan beban baru pada pasukan militer AS dan keluarga mereka,” sambung Biden.
“Menghindari skenario itu sangat penting bagi saya. Saya akan mengejar diplomasi secara intens—termasuk melalui pertemuan tatap muka—untuk mencapai tujuan kami.”
Biden mengeklaim bahwa Timur Tengah yang dia kunjungi lebih stabil dan aman. "Daripada yang diwarisi pemerintahan saya 18 bulan lalu," tulis Biden.
“Satu bulan sebelum pelantikan saya, kedutaan kami di Baghdad menghadapi serangan roket terbesar dalam satu dekade. Serangan terhadap pasukan dan diplomat kami telah meningkat empat kali lipat dari tahun sebelumnya.”
Mengacu pada mantan Presiden Donald Trump tanpa menyebutkan namanya, Biden mengatakan: “Pendahulu saya berulang kali memerintahkan pengebom B-52 untuk terbang dari Amerika Serikat ke wilayah tersebut dan kembali lagi untuk mencegah serangan ini. Tapi itu tidak berhasil, dan serangan terus berlanjut," imbuh Biden.
Diterbitkan pada Sabtu waktu Washington, dia menulis: “Saya akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk memulai babak baru dan lebih menjanjikan dari keterlibatan Amerika di sana. Perjalanan ini datang pada saat yang vital bagi kawasan, dan itu akan memajukan kepentingan penting Amerika.”
"Timur Tengah yang lebih aman dan terintegrasi menguntungkan orang Amerika dalam banyak hal. Saluran airnya sangat penting untuk perdagangan global dan rantai pasokan yang kami andalkan. Sumber daya energinya sangat penting untuk mengurangi dampak pasokan global perang Rusia di Ukraina," lanjut Biden.
“Dan kawasan yang bersatu melalui diplomasi dan kerja sama–daripada terpecah melalui konflik–cenderung tidak menimbulkan ekstremisme kekerasan yang mengancam tanah air kita atau perang baru yang dapat menempatkan beban baru pada pasukan militer AS dan keluarga mereka,” sambung Biden.
“Menghindari skenario itu sangat penting bagi saya. Saya akan mengejar diplomasi secara intens—termasuk melalui pertemuan tatap muka—untuk mencapai tujuan kami.”
Baca Juga
Biden mengeklaim bahwa Timur Tengah yang dia kunjungi lebih stabil dan aman. "Daripada yang diwarisi pemerintahan saya 18 bulan lalu," tulis Biden.
“Satu bulan sebelum pelantikan saya, kedutaan kami di Baghdad menghadapi serangan roket terbesar dalam satu dekade. Serangan terhadap pasukan dan diplomat kami telah meningkat empat kali lipat dari tahun sebelumnya.”
Mengacu pada mantan Presiden Donald Trump tanpa menyebutkan namanya, Biden mengatakan: “Pendahulu saya berulang kali memerintahkan pengebom B-52 untuk terbang dari Amerika Serikat ke wilayah tersebut dan kembali lagi untuk mencegah serangan ini. Tapi itu tidak berhasil, dan serangan terus berlanjut," imbuh Biden.
Lihat Juga :
tulis komentar anda