Fakta-fakta Tetsuya Yamagami, Tersangka Pembunuh Shinzo Abe

Jum'at, 08 Juli 2022 - 19:50 WIB
Polisi Jepang menangkap Tetsuya Yamagami yang diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe. Foto/Japan Times
TOKYO - Mantan perdana menteri Jepang , Shinzo Abe , meninggal dunia setelah ditembak di sebuah acara kampanye di kota barat Nara. Ia meninggal dalam usia 67 tahun.

Abe tengah memberikan pidato tunggal atas nama kandidat Partai Demokrat Liberal lokal di dekat stasiun kereta api pada Jumat (8/7/2022) pagi ketika dua tembakan terdengar, membuatnya jatuh bersimbah darah ke tanah sambil memegangi dadanya.

Dia segera diterbangkan ke rumah sakit, ditemani oleh istrinya Akie, tetapi para pejabat dengan cepat memperingatkan dia tidak bernapas dan jantungnya telah berhenti.



Sebelum dia dinyatakan meninggal, PM Jepang saat ini, Fumio Kishida, memberikan konferensi pers emosional di mana dia menyebut serangan itu "barbar dan jahat". Kishida mengatakan bahwa dokter melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan Abr dan menambahkan dia berdoa untuk kesembuhannya “dari lubuk hatiku”.



Setelah penembakan itu, polisi menangkap seorang pria yang diduga menjadi pelaku penembakan. Belakangan diketahui jika pria tersebut adalah Tetsuya Yamagami dari kota Nara. Polisi menangkapnya atas dugaan percobaan pembunuhan di tempat kejadian tak lama setelah Abe ditembak. Ia secara sukarela menyerahkan senjatanya, yang digambarkan sebagai senapan laras ganda yang kemungkinan buatan sendiri.

Lalu siapakan Tetsuya Yamagami?

Dikutip dari sejumlah sumber, masih sedikit informasi terkait pria berusia 41 tahun ini. Ia diketahui sebagai seorang veteran Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang bertugas antara tahun 2002 dan 2005, seperti dilaporkan kantor berita Jepang NHK yang dikutip Independent.



Dia dilaporkan telah mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak puas dengan Abe dan berniat untuk membunuhnya. Namun, dia mengatakan dendam yang dia miliki terhadap Abe tidak didasarkan pada keyakinan politik.

"Ada ledakan keras dan kemudian asap," ungkap pengusaha Makoto Ichikawa, seorang saksi di tempat kejadian, kepada Reuters.

Ia menambahkan bahwa pistol yang digunakan adalah ukuran kamera televisi.

"Tembakan pertama, tidak ada yang tahu apa yang terjadi, tetapi setelah tembakan kedua, apa yang tampak seperti polisi khusus menanganinya," imbuhnya.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More