Roket AS Minotaur II+ Meledak 11 Detik setelah Diluncurkan
Jum'at, 08 Juli 2022 - 09:12 WIB
WASHINGTON - Satu roket Amerika Serikat (AS) Minotaur II+ meledak hanya 11 detik setelah ditembakkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California pada Rabu malam (6/7/2022).
Para pejabat mengkonfirmasi pada Kamis. Ledakan itu menyebabkan kebakaran, meskipun tidak ada cedera yang dilaporkan di pangkalan.
Roket peluncuran luar angkasa Minotaur sedang diuji menjelang rencana mengganti rudal Minuteman AS yang sudah tua di gudang senjata ICBM-nya.
Secara khusus, roket itu akan digunakan dengan rudal Sentinel LGM-35A, yang saat ini sedang dalam pengembangan.
Peluncuran itu dimaksudkan untuk menjadi tes pertama roket baru Mk21A Angkatan Udara, juga bagian dari ICBM lGM-35A.
“Roket itu seharusnya menunjukkan konsep desain awal dan teknologi yang relevan dalam lingkungan operasional yang realistis," ungkap pejabat Angkatan Udara AS.
Dewan peninjau investigasi akan ditugaskan untuk mencari tahu apa yang salah selama tes peluncuran.
Perkiraan biaya untuk meningkatkan dan memodernisasi senjata berbasis darat dari apa yang disebut triad nuklir AS, yang diwakili sistem ICBM LGM-30 Minuteman III yang saat ini digunakan, diperkirakan mencapai USD100 miliar.
Namun, Angkatan Udara bersikeras mengembangkan rudal baru lebih murah daripada mencoba memodernisasi Minuteman yang berusia 50 tahun.
Upgrade akan membutuhkan fasilitas peluncuran yang ada, sistem peringatan rudal, sistem komunikasi, infrastruktur, dan teknologi terkait nuklir lainnya untuk ditingkatkan dan diganti agar mendukung ICBM Sentinel, dan rudal Minuteman akan dinonaktifkan. Keduanya proses yang mahal.
ICBM Sentinel baru diharapkan dapat membawa muatan 475 kiloton, didistribusikan di antara sejumlah hulu ledak nuklir W87 yang tidak diketahui.
Sentinel sedang dirancang untuk diluncurkan dari fasilitas bawah tanah dan sistem peluncuran seluler. Mereka seharusnya online pada 2029 dan tetap beroperasi hingga 2070.
Para pejabat mengkonfirmasi pada Kamis. Ledakan itu menyebabkan kebakaran, meskipun tidak ada cedera yang dilaporkan di pangkalan.
Roket peluncuran luar angkasa Minotaur sedang diuji menjelang rencana mengganti rudal Minuteman AS yang sudah tua di gudang senjata ICBM-nya.
Secara khusus, roket itu akan digunakan dengan rudal Sentinel LGM-35A, yang saat ini sedang dalam pengembangan.
Peluncuran itu dimaksudkan untuk menjadi tes pertama roket baru Mk21A Angkatan Udara, juga bagian dari ICBM lGM-35A.
“Roket itu seharusnya menunjukkan konsep desain awal dan teknologi yang relevan dalam lingkungan operasional yang realistis," ungkap pejabat Angkatan Udara AS.
Dewan peninjau investigasi akan ditugaskan untuk mencari tahu apa yang salah selama tes peluncuran.
Perkiraan biaya untuk meningkatkan dan memodernisasi senjata berbasis darat dari apa yang disebut triad nuklir AS, yang diwakili sistem ICBM LGM-30 Minuteman III yang saat ini digunakan, diperkirakan mencapai USD100 miliar.
Namun, Angkatan Udara bersikeras mengembangkan rudal baru lebih murah daripada mencoba memodernisasi Minuteman yang berusia 50 tahun.
Upgrade akan membutuhkan fasilitas peluncuran yang ada, sistem peringatan rudal, sistem komunikasi, infrastruktur, dan teknologi terkait nuklir lainnya untuk ditingkatkan dan diganti agar mendukung ICBM Sentinel, dan rudal Minuteman akan dinonaktifkan. Keduanya proses yang mahal.
ICBM Sentinel baru diharapkan dapat membawa muatan 475 kiloton, didistribusikan di antara sejumlah hulu ledak nuklir W87 yang tidak diketahui.
Sentinel sedang dirancang untuk diluncurkan dari fasilitas bawah tanah dan sistem peluncuran seluler. Mereka seharusnya online pada 2029 dan tetap beroperasi hingga 2070.
(sya)
tulis komentar anda