4 Penemuan Barang Antik dan Kuno Pembuka Tabir Peradaban Dunia
Senin, 04 Juli 2022 - 19:16 WIB
Para ahli mengatakan, benda-benda yang menjadi contoh paling awal diketahui yaitu dari logam gereja Anglo Saxon, yang memadukan motif tradisional dengan benda Kristen yang diadopsi ketika agama tersebut didirikan di Inggris.
Menurut para ahli, koleksi artefak yang berisi simbolisme Kristen ini dipengaruhi oleh waktu serta tempat yang berbeda. Selain itu juga ditemukan perlengkapan perang, serta gaun kepala.
3. Penemuan Sepatu Berusia 2.300 Tahun di Pegunungan Altai, Siberia
Para arkeolog yang menggali di Pegunungan Altai menemukan sepasang sepatu pada tahun 1948.
Diperkirakan, sepatu ini digunakan oleh seorang wanita Skithia pada 300-290 Sebelum Masehi. Sepatu berada dalam kondisi yang cukup baik karena suhu rendah di wilayah ini.
Ada yang mengatakan bahwa sepatu ini dibuat khusus untuk pemakaman. Namun ada yang berspekulasi bahwa sepatu tersebut adalah milik seorang wanita berpangkat tinggi yang tidak harus banyak berjalan, atau itu hanya untuk gaya hidup Skithia yang menghabiskan waktu di atas kuda sehingga kulit sepatu terhindar dari kerusakan.
Sepatu tersebut menampilkan sol rumit yang terbuat dari kulit merah lembut serta desain geometris yang dijahit dengan kristal pirit serta manik-manik hitam.
Manik-manik pada sepatu ini menjadi bagian dari koleksi State Hermitage Museum. Menurut para sejarawan, orang Skithia sering bersosialisasi di depan api sambil berlutut.
Hal ini menyebabkan bagian bawah sepatu akan terlihat oleh orang lain. Dengan demikian, bagian bawah sepatu merupakan aspek penting dari pakaian seseorang.
Menurut para ahli, koleksi artefak yang berisi simbolisme Kristen ini dipengaruhi oleh waktu serta tempat yang berbeda. Selain itu juga ditemukan perlengkapan perang, serta gaun kepala.
3. Penemuan Sepatu Berusia 2.300 Tahun di Pegunungan Altai, Siberia
Para arkeolog yang menggali di Pegunungan Altai menemukan sepasang sepatu pada tahun 1948.
Diperkirakan, sepatu ini digunakan oleh seorang wanita Skithia pada 300-290 Sebelum Masehi. Sepatu berada dalam kondisi yang cukup baik karena suhu rendah di wilayah ini.
Ada yang mengatakan bahwa sepatu ini dibuat khusus untuk pemakaman. Namun ada yang berspekulasi bahwa sepatu tersebut adalah milik seorang wanita berpangkat tinggi yang tidak harus banyak berjalan, atau itu hanya untuk gaya hidup Skithia yang menghabiskan waktu di atas kuda sehingga kulit sepatu terhindar dari kerusakan.
Sepatu tersebut menampilkan sol rumit yang terbuat dari kulit merah lembut serta desain geometris yang dijahit dengan kristal pirit serta manik-manik hitam.
Manik-manik pada sepatu ini menjadi bagian dari koleksi State Hermitage Museum. Menurut para sejarawan, orang Skithia sering bersosialisasi di depan api sambil berlutut.
Hal ini menyebabkan bagian bawah sepatu akan terlihat oleh orang lain. Dengan demikian, bagian bawah sepatu merupakan aspek penting dari pakaian seseorang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda