3 Petugas Polisi Tewas dalam Penembakan Massal di Kentucky

Sabtu, 02 Juli 2022 - 13:27 WIB
3 polisi tewas dalam penembakan massal di Kentucky, AS. Foto/Ilustrasi/Sindonews
WASHINGTON - Setidaknya 3 petugas polisi ditembak dan dibunuh setelah seorang pria berusia 49 tahun diduga menembak mati mereka dan melukai beberapa orang lainnya dalam penembakan massal di rumahnya di Kentucky, Amerika Serikat (AS).

Departemen Kepolisian Kota Prestonburg dalam sebuah postingan di Facebook pada hari Jumat bahwa pawang anjing Jacob R. Chaffins telah meninggal.

"Anda telah mendedikasikan waktu singkat Anda di bumi ini untuk melayani warga Prestonsburg dan Persemakmuran sebagai EMT, Pemadam Kebakaran, dan Petugas Polisi. Anda lebih lanjut mendedikasikan diri Anda untuk keamanan negara kita sebagai prajurit yang gagah berani," bunyi pernyataan itu.



“Nyawa yang telah Anda selamatkan sejak Anda mulai menjadi polisi tidak terhitung banyaknya, dan begitulah cara Anda memberikan hidup Anda - menyelamatkan yang lain. Kami akan menyinari Paisley dan dunia selama kita bernafas. Istirahatlah, kami punya waktunya," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari ABC News, Sabtu (2/7/2022).



Dua petugas lainnya yang terbunuh diidentifikasi oleh kantor sheriff sebagai Deputi William Petry dan Kapten Polisi Prestonsburg Ralph Frasure.

"Penembakan itu terjadi di Floyd County sekitar pada Kamis pukul 18:44 waktu setempat," kata Polisi Negara Bagian Kentucky.

Menurut laporan penangkapan, Lance Storz, yang dipersenjatai dengan senapan, menembakkan beberapa peluru ke petugas polisi di sekitar rumahnya, menewaskan dua petugas dan seorang polisi K9.

Laporan penangkapan mengatakan lima petugas lainnya dan seorang direktur manajemen darurat terluka, meskipun polisi negara bagian mengatakan empat petugas dan satu warga sipil terluka.



Gubernur Kentucky Andy Beshear menyebutnya sebagai "situasi barikade".

"Floyd County dan responden pertama kami yang berani menderita kerugian tragis tadi malam," tweet gubernur pada Jumat waktu setempat.

"Saya ingin meminta seluruh Kentucky untuk bergabung dengan saya dalam mendoakan komunitas ini. Ini adalah pagi yang berat bagi persemakmuran kita," katanya.

Storz kemudian ditahan atas beberapa tuduhan termasuk pembunuhan seorang perwira polisi dan percobaan pembunuhan seorang perwira polisi. Dia mengajukan pembelaan tidak bersalah dan ditahan dengan jaminan USD10 juta. Storz kembali ke pengadilan pada 11 Juli.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More