Konspirasi Mustafa Kemal Pasha-Inggris Runtuhkan Turki Utsmani
Jum'at, 01 Juli 2022 - 10:04 WIB
Mustafa Kemal memerintah dengan tangan besi. Dia mendapat dukungan dari beberapa negara besar terhadap kebijakan politiknya yang keras dan bengis.
Mustafa Kemal memanggil semua anggota pendiri organisasi untuk mengadakan pertemuan pada tanggal 3 Maret 1924. Dia demikian yakin bahwa tidak seorang pun dari anggota pendiri - yang sebenarnya hanya tinggal nama - yang akan berani menentang dirinya.
Dia mengusulkan pada organisai itu proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai "bisul sejak abad pertengahan". Keputusan pun diambil yang juga mencakup pembuangan Sultan Abdul Hamid pada hari berikutnya tanpa ada perdebatan.
Obor khilafah pun padam ditangan Mushtafa Kemal Pasha atau Mustafa Kemal Ataturk. Khilafah yang selama berabad-abad mereka dambakan kelestariannya sebagai simbol dari persatuan dan kelanj utan eksistensi mereka. Mushtafa Kemal melaksanakan semua rancangan tertulis yang ditandatangani olehnya dengan negara-negara Barat. Dimana perjanjian Laussane yang terjadi pada tahun 1340H/1923 M, telah mewajibkan Turki untuk menerima beberapa syarat perjanjian yang kemudian dikenal dengan empat syarat Karzun merujuk pada ketua delegasi Inggris dalam pertemuan tersebut. Syarat-syarat itu ialah:
1. Pemutusan semua hal yang berhubungan dengan Islam dari Turki.
2. Penghapusan khilafah Islam untuk selama-lamanya.
3. Mengeluarkan khalifah dan para pendukung khilafah serta Islam dari negeri Turki serta mengambil harta khalifah.
4. Memberlakukan undang-undang sipil sebagai pengganti dari undang-undang Turki yang lama.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Mustafa Kemal memanggil semua anggota pendiri organisasi untuk mengadakan pertemuan pada tanggal 3 Maret 1924. Dia demikian yakin bahwa tidak seorang pun dari anggota pendiri - yang sebenarnya hanya tinggal nama - yang akan berani menentang dirinya.
Dia mengusulkan pada organisai itu proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai "bisul sejak abad pertengahan". Keputusan pun diambil yang juga mencakup pembuangan Sultan Abdul Hamid pada hari berikutnya tanpa ada perdebatan.
Obor khilafah pun padam ditangan Mushtafa Kemal Pasha atau Mustafa Kemal Ataturk. Khilafah yang selama berabad-abad mereka dambakan kelestariannya sebagai simbol dari persatuan dan kelanj utan eksistensi mereka. Mushtafa Kemal melaksanakan semua rancangan tertulis yang ditandatangani olehnya dengan negara-negara Barat. Dimana perjanjian Laussane yang terjadi pada tahun 1340H/1923 M, telah mewajibkan Turki untuk menerima beberapa syarat perjanjian yang kemudian dikenal dengan empat syarat Karzun merujuk pada ketua delegasi Inggris dalam pertemuan tersebut. Syarat-syarat itu ialah:
1. Pemutusan semua hal yang berhubungan dengan Islam dari Turki.
2. Penghapusan khilafah Islam untuk selama-lamanya.
3. Mengeluarkan khalifah dan para pendukung khilafah serta Islam dari negeri Turki serta mengambil harta khalifah.
4. Memberlakukan undang-undang sipil sebagai pengganti dari undang-undang Turki yang lama.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(ian)
tulis komentar anda