Indonesia Spice Up the World di ASEAN Bazaar Jadi Ajang Kenalkan Kuliner RI di Buenos Aires
Senin, 27 Juni 2022 - 12:46 WIB
Ke depan, diharapkan semakin banyak ekspor pangan olahan dari Indonesia, terutama bumbu rempah.
Di tahun ini, “Indonesia Spice Up the World” hadir di ASEAN Bazaar, festival tahunan yang diadakan ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
Di tahun ini, “Indonesia Spice Up the World” hadir di ASEAN Bazaar, festival tahunan yang diadakan ASEAN Committee in Buenos Aires (ACBA) untuk mengenalkan ASEAN di Argentina.
Panggung Angklung
KBRI Buenos Aires
Di panggung utama, kelompok angklung yang terdiri dari keluarga besar KBRI, diaspora Indonesia dan alumni siswi Sekolah RI Buenos Aires, menghibur pengunjung dengan lantunan lagu populer.
Mereka membawakan lagu daerah seperti Bubuy Bulan, Mojang Priangan, dan Suara Suling, lagu Barat populer seperti Can’t Help Falling in Love, dan lagu Libertango karya maestro musik Argentina Astor Piazzola.
Pertunjukan angklung ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Mereka berdecak kagum karena lantunan nada yang harmonis hanya dapat dihasilkan dengan kerja sama yang apik dari seluruh pemain.
Ariadna Torres (18), alumni murid Sekolah RI Buenos Aires yang memainkan Angklung Arumba mengungkapkan dirinya sangat mencintai Angklung. “Jika bukan karena orkestra ini saya tidak akan menemukan kecintaan saya pada musik dan budaya Indonesia,” katanya.
Menjelang sore hari, lagu Gemu Famire dimainkan di panggung utama. Dubes Niniek secara spontan mengajak pengunjung untuk flashmob senam Maumere.
tulis komentar anda