Rusia Klaim Habisi Hampir 100 Tentara Bayaran Polandia

Minggu, 26 Juni 2022 - 13:59 WIB
Rusia mengklaim telah membunuh hampir 100 tentara bayaran asal Polandia dalam sebuah serangan presisis. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Ketegangan antara Rusia dengan Eropa semakin memburuk saat perang di Ukraina terus berkecamuk di wilayah timur negara itu. Terbaru Rusia mengklaim telah membunuh hampir 100 tentarabayaran asal Polandia yang dianggap sebagai bentuk peringatan.

"Hingga 80 tentara bayaran Polandia, 20 kendaraan tempur lapis baja dan delapan peluncur roket multipel Grad dihancurkan dalam serangan presisi di pabrik seng Megatex di Konstantinovka di wilayah Donetsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari Express.co.uk, Minggu (26/6/2022).

Pernyataan itu datang pada hari yang sama ketika pihak berwenang Rusia mengklaim telah mencopot bendera Polandia dari situs peringatan Smolensk untuk memperingati ribuan orang Polandia yang dibunuh oleh Uni Soviet.



"Tidak boleh ada bendera Polandia di monumen Rusia. Apalagi setelah komentar yang terus terang anti-Rusia oleh para pemimpin politik Polandia," kata Wali Kota Smolensk Andrei Borisov terkait pencopotan bendera.

Ketegangan meningkat antara pejabat Rusia dan Presiden Polandia Andrzej Duda setelah dia menyamakan Vladimir Putin dengan Adolf Hitler.



Polandia juga menjadi salah satu negara paling proaktif dalam memasok senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, serta menerima pengungsi Ukraina dalam jumlah terbesar kedua tepat di belakang Rusia.

Klaim itu terjadi setelah Moskow baru-baru ini marah terhadap pemblokiran Lithuania atas barang-barang yang disetujui Uni Eropa untuk mencapai Kaliningrad, yang terletak di antara negara Baltik dan Polandia.

Wilayah seluas 223 km² adalah wilayah Rusia di luar daratannya dan merupakan pintu gerbangnya ke Laut Baltik.

Lithuania kini telah memblokir transit kereta api dari Rusia dan Belarusia ke Kaliningrad.

Produk yang terkena sanksi dilarang diekspor ke wilayah Rusia oleh Uni Eropa termasuk mesin konstruksi, peralatan mesin, dan peralatan industri lainnya.



Gubernur regional Anton Alikhanov mengatakan larangan itu akan mencakup sekitar 50 persen barang yang diimpor Kaliningrad.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya dan Rusia menganggapnya ilegal.

“Rusia pasti akan menanggapi tindakan bermusuhan seperti itu. Langkah-langkah sedang dikerjakan dalam format antardepartemen dan akan diambil dalam waktu dekat. Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang serius pada penduduk Lituania," kata Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia dan sekutu dekat Putin.

Hal ini telah mendorong Polandia untuk meminta NATO untuk lebih meningkatkan kehadiran keamanannya di Celah Suwalki, yang menghubungkan tiga negara Baltik dengan sekutu NATO lainnya.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang merupakan kepala pemerintahan sebagai lawan dari Presiden yang adalah kepala negara, berbicara pada konferensi pers di Brussels baru-baru ini.



"Kami akan mencari penguatan koridor ini. dalam pembicaraan kami dengan mitra kami dari NATO," ujarnya selama pembicaraan.

Kaliningrad dan Suwalki Gap dapat digunakan sebagai ground zero untuk setiap konflik militer antara NATO dan Rusia.

Para ahli khawatir bahwa Putin akan segera bergerak untuk memisahkan negara-negara Baltik seperti Lithuania, Latvia dan Estonia dari sisa NATO dan menopang eksklave yang terisolasi dari serangan NATO yang tak terhindarkan.

Sekarang, klaim Rusia membunuh 80 tentara bayaran Polandia diperkirakan hanya akan menambah situasi yang sudah penuh bahaya.

Polandia sepenuhnya mendukung blokade Lituania atas bahan-bahan Rusia ke eksklave Baltiknya dan sejak itu dilaporkan bahwa Kereta Api Rusia untuk sementara menangguhkan beberapa transit kargo dari Belarus ke Polandia.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More