Norwegia Tetapkan Penembakan Oslo Sebagai Serangan Teroris
Minggu, 26 Juni 2022 - 09:21 WIB
Tingkat siaga teror di Norwegia kini telah dinaikkan ke tingkat tertinggi, meskipun dinas intelijen negara itu, PST, mengatakan saat ini "tidak ada indikasi" kemungkinan serangan lebih lanjut.
Pelaku telah dikenal oleh dinas keamanan sejak 2015 sebagai "diduga radikal radikal", dan memiliki riwayat penyakit mental, kata PST.
Parade gay atau pride tahunan di Oslo yang akan diadakan pada hari Sabtu, dan secara resmi dibatalkan atas saran dari pihak kepolisian.
Namun terlepas dari itu, ratusan orang berbaris di dekat tempat kejadian beberapa saat kemudian sambil berteriak: "Kami di sini, kami aneh, kami tidak akan menghilang!"
"Saya pikir itu fantastis bahwa pawai ini terjadi, kalau tidak dia akan menang," kata seorang wanita berusia 50-an kepada kantor berita AFP.
Bendera pelangi dan bunga diletakkan di dekat lokasi serangan, yang ditutup dengan pita polisi, dan para pengunjung saling menghibur satu sama lain dengan berpelukan.
"Ada alasan untuk berpikir bahwa ini mungkin kejahatan rasial," kata polisi sebelumnya.
"Kami sedang menyelidiki apakah ... Pawai Pride adalah target itu sendiri atau apakah ada motif lain," imbuhnya
Raja Harald, raja Norwegia, mengatakan dia dan keluarganya "ngeri" dengan kekerasan itu.
Pelaku telah dikenal oleh dinas keamanan sejak 2015 sebagai "diduga radikal radikal", dan memiliki riwayat penyakit mental, kata PST.
Parade gay atau pride tahunan di Oslo yang akan diadakan pada hari Sabtu, dan secara resmi dibatalkan atas saran dari pihak kepolisian.
Namun terlepas dari itu, ratusan orang berbaris di dekat tempat kejadian beberapa saat kemudian sambil berteriak: "Kami di sini, kami aneh, kami tidak akan menghilang!"
"Saya pikir itu fantastis bahwa pawai ini terjadi, kalau tidak dia akan menang," kata seorang wanita berusia 50-an kepada kantor berita AFP.
Bendera pelangi dan bunga diletakkan di dekat lokasi serangan, yang ditutup dengan pita polisi, dan para pengunjung saling menghibur satu sama lain dengan berpelukan.
"Ada alasan untuk berpikir bahwa ini mungkin kejahatan rasial," kata polisi sebelumnya.
"Kami sedang menyelidiki apakah ... Pawai Pride adalah target itu sendiri atau apakah ada motif lain," imbuhnya
Raja Harald, raja Norwegia, mengatakan dia dan keluarganya "ngeri" dengan kekerasan itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda