Serbia: Banyak Negara Uni Eropa Sedang Perang Langsung dengan Rusia
Minggu, 26 Juni 2022 - 02:01 WIB
Namun, dia berjanji Serbia akan terus mengejar jalur Eropanya karena “harus ada pendekatan rasional dan pragmatis dalam politik, yang mempertimbangkan kepentingan.”
Dia mencatat di Serbia, 300.000 orang bekerja secara langsung dan 500.000 orang bekerja secara tidak langsung untuk perusahaan asing, dua pertiganya berasal dari UE.
“Jika Anda tidak mengerti betapa pentingnya UE bagi kami, saya tidak dapat mengubahnya,” ujar dia, sambil mengklaim Barat gagal menghargai betapa pentingnya bagi Serbia untuk menahan diri dari sanksi anti-Rusia, dan untuk menjaga hubungan baik dengannya, baik Rusia maupun China.
Menyikapi situasi ekonomi di Eropa, Vucic memberikan ramalan suram. “Jika konflik di Donbass tidak berakhir dengan gencatan senjata, dunia akan menghadapi perang dunia yang lebih buruk dari yang sebelumnya,” ungkap dia.
“Seorang pria kecil dari Balkan mengatakan itu. Saya berharap mereka akan memulai negosiasi damai, jika tidak kita semua akan pergi,” tutur dia.
Pada Kamis, hari ketika Ukraina dan Moldova diberikan status kandidat Uni Eropa, Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin mengatakan konflik militer dengan Rusia tampaknya menjadi syarat untuk aksesi jalur cepat ke Uni Eropa.
Dia menunjukkan Ukraina tidak memenuhi standar yang diterapkan dengan sangat hati-hati ke negara-negara Balkan.
“Partisipasi Kiev dalam perang sudah cukup untuk memulai negosiasi tentang keanggotaannya di Uni Eropa,” ujar dia.
Dia menambahkan jika berperang dengan seseorang adalah satu-satunya cara untuk mempercepat aksesi Serbia ke UE, maka “itu tidak sepadan.”
Awal bulan ini Menteri Dalam Negeri Serbia mengatakan negaranya tidak tertarik mengurangi “kedekatan dan kerja sama” dengan Moskow.
Dia mencatat di Serbia, 300.000 orang bekerja secara langsung dan 500.000 orang bekerja secara tidak langsung untuk perusahaan asing, dua pertiganya berasal dari UE.
“Jika Anda tidak mengerti betapa pentingnya UE bagi kami, saya tidak dapat mengubahnya,” ujar dia, sambil mengklaim Barat gagal menghargai betapa pentingnya bagi Serbia untuk menahan diri dari sanksi anti-Rusia, dan untuk menjaga hubungan baik dengannya, baik Rusia maupun China.
Menyikapi situasi ekonomi di Eropa, Vucic memberikan ramalan suram. “Jika konflik di Donbass tidak berakhir dengan gencatan senjata, dunia akan menghadapi perang dunia yang lebih buruk dari yang sebelumnya,” ungkap dia.
“Seorang pria kecil dari Balkan mengatakan itu. Saya berharap mereka akan memulai negosiasi damai, jika tidak kita semua akan pergi,” tutur dia.
Pada Kamis, hari ketika Ukraina dan Moldova diberikan status kandidat Uni Eropa, Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin mengatakan konflik militer dengan Rusia tampaknya menjadi syarat untuk aksesi jalur cepat ke Uni Eropa.
Dia menunjukkan Ukraina tidak memenuhi standar yang diterapkan dengan sangat hati-hati ke negara-negara Balkan.
“Partisipasi Kiev dalam perang sudah cukup untuk memulai negosiasi tentang keanggotaannya di Uni Eropa,” ujar dia.
Dia menambahkan jika berperang dengan seseorang adalah satu-satunya cara untuk mempercepat aksesi Serbia ke UE, maka “itu tidak sepadan.”
Awal bulan ini Menteri Dalam Negeri Serbia mengatakan negaranya tidak tertarik mengurangi “kedekatan dan kerja sama” dengan Moskow.
tulis komentar anda