Terus Pasok Senjata, Rusia Didesak Serang Kedubes AS di Kiev

Jum'at, 24 Juni 2022 - 18:41 WIB
Legislator Rusia dilaporkan mendesak tentara negaranya untuk menyerang Kedubes AS di Kiev sebagai balasan karena terus memasok senjata untuk Ukraina. Foto/voa
MOSKOW - Seorang anggota parlemen Rusia dilaporkan mengatakan bahwa Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kiev harus dihancurkan sebagai balasan atas pasokan roket Washington ke Ukraina .

Wakil Ketua Komite Pertahanan parlemen Rusia, Yury Shvytkin, mengatakan kepada outlet berita Rusia Lenta.ru bahwa pengiriman Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) ke pasukan Ukraina menunjukkan bahwa AS bergerak selangkah demi selangkah menuju Perang Dunia Ketiga.

Kiev pada hari Kamis mengatakan bahwa batch pertama dari sistem telah tiba dan lebih banyak sistem peluncuran roket diharapkan dari sekutu Barat.

Shvytkin mengatakan Moskow harus merespons dengan keras terhadap semua negara-negara yang memasok senjata kepada pasukan Ukraina untuk memerangi Rusia dan pasukan Moskow seharusnya tidak hanya menghancurkan infrastruktur.

“Saya pikir pusat pengambilan keputusan utama adalah Kedutaan Besar AS. Saya pikir cepat atau lambat ini akan menjadi target angkatan bersenjata Rusia,” katanya, serta untuk pasukan yang didukung Rusia dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang diproklamirkan sendiri.



"Posisi saya adalah bahwa perlu untuk menghancurkan markas pemerintah di Kiev," imbuhnya.

"Ya, pekerjaan ini sedang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, tetapi serangan yang lebih besar perlu dilakukan," ujarnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (24/6/2022).

HIMARS adalah sistem senjata jarak jauh yang kuat yang diharapkan Kiev dapat membantu membalikkan keadaan dalam perjuangannya melawan Rusia. Ukraina mengatakan sistem itu diperlukan untuk menghadapi sistem roket Rusia yang digunakan di wilayah Donbas timur.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More