China Peringatkan AS Tak Sebar Rudal Jarak Menengah ke Asia
Kamis, 25 Juni 2020 - 06:10 WIB
BEIJING - China memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak menyebarkan rudal-rudal jarak menengah ke kawasan Asia-Pasifik. Beijing bersumpah memberikan respons tegas jika hal itu dilakukan Washington.
Beijing juga memperingatkan sekutu-sekutu AS di Asia untuk tidak menerima senjata semacam itu.
"China menentang keras penempatan rudal jarak menengah oleh AS di wilayah Asia-Pasifik," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Kolonel Wu Qian, dalam konferensi pers hari Rabu di Beijing.
Pentagon telah lama dilarang mengerahkan senjata seperti itu sebagai hasil dari perjanjian tahun 1987 dengan Rusia. Namun, pemerintahan Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian yang dikenal sebagai Pakta INF itu pada Agustus lalu.
Sejak keluar dari perjanjian tersebut, AS menuntut perjanjian baru dengan memasukkan China di dalamnya. Namun, Beijing sejauh ini menolak. (Baca: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )
"Jika AS bersikeras pada penyebaran (rudal jarak menengah), itu akan menjadi provokasi di depan pintu China. China tidak akan pernah diam dan akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan," kata Wu kepada wartawan, seperti dikutip Newsweek, Kamis (25/6/2020).
Peringatan terbaru Bejing muncul ketika Jepang, yang merupakan sekutu dekat AS, mempertimbangkan untuk membentuk kembali kebijakan pertahanannya sendiri di tengah ketegangan di kawasan itu. Wu memperingatkan Tokyo untuk tidak menggunakan rudal jarak menengah atas perintah Washington.
"Pada saat yang sama, China berharap bahwa Jepang dan negara-negara lain yang terkait dapat bertindak hati-hati dengan gambaran besar perdamaian dan stabilitas regional dalam pikiran, dan seharusnya tidak memungkinkan AS untuk meluncurkan rudal jarak menengah di wilayah mereka, agar tidak jatuh korban dari strategi geopolitik Washington," katanya.
Beijing juga memperingatkan sekutu-sekutu AS di Asia untuk tidak menerima senjata semacam itu.
"China menentang keras penempatan rudal jarak menengah oleh AS di wilayah Asia-Pasifik," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Kolonel Wu Qian, dalam konferensi pers hari Rabu di Beijing.
Pentagon telah lama dilarang mengerahkan senjata seperti itu sebagai hasil dari perjanjian tahun 1987 dengan Rusia. Namun, pemerintahan Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian yang dikenal sebagai Pakta INF itu pada Agustus lalu.
Sejak keluar dari perjanjian tersebut, AS menuntut perjanjian baru dengan memasukkan China di dalamnya. Namun, Beijing sejauh ini menolak. (Baca: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )
"Jika AS bersikeras pada penyebaran (rudal jarak menengah), itu akan menjadi provokasi di depan pintu China. China tidak akan pernah diam dan akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan," kata Wu kepada wartawan, seperti dikutip Newsweek, Kamis (25/6/2020).
Peringatan terbaru Bejing muncul ketika Jepang, yang merupakan sekutu dekat AS, mempertimbangkan untuk membentuk kembali kebijakan pertahanannya sendiri di tengah ketegangan di kawasan itu. Wu memperingatkan Tokyo untuk tidak menggunakan rudal jarak menengah atas perintah Washington.
"Pada saat yang sama, China berharap bahwa Jepang dan negara-negara lain yang terkait dapat bertindak hati-hati dengan gambaran besar perdamaian dan stabilitas regional dalam pikiran, dan seharusnya tidak memungkinkan AS untuk meluncurkan rudal jarak menengah di wilayah mereka, agar tidak jatuh korban dari strategi geopolitik Washington," katanya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda