Ukraina: Perang dengan Rusia Menuju Klimaks yang Menakutkan!

Jum'at, 24 Juni 2022 - 07:16 WIB
Kantor berita negara Rusia, TASS, mengutip separatis Ukraina pro-Moskow, melaporkan bahwa Lysychansk dikepung dan terputus dari pasokan militer Kiev setelah Rusia merebut jalan yang menghubungkan kota ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Sementara itu, Rusia kini diyakini menguasai seluruh Severodonetsk kecuali pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil dan pasukan Ukraina terperangkap.

Rekaman video yang diposting di media sosial pada hari Kamis menunjukkan pertempuran sengit di luar kawasan industri tempat pabrik itu berada.

Penembakan tanpa henti Rusia terhadap pabrik Azot menggemakan pengepungan berdarah sebelumnya terhadap pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol, tempat ratusan tentara dan warga sipil Ukraina berlindung.

Mengomentari kemajuan Rusia di timur, Presiden Zelensky mengatakan dalam video malamnya bahwa tujuan Rusia di sana adalah untuk menghancurkan seluruh Donbas selangkah demi selangkah.

Di tempat lain di negara itu, pejabat setempat mengatakan Rusia terus menggempur kota-kota di Donbas dengan roket.

Di kota selatan Mykolaiv, wali kota setempat mengatakan bahwa rudal Rusia yang ditembakkan sehari sebelumnya telah menewaskan sedikitnya satu orang dan merusak bangunan, termasuk sebuah sekolah.

Serangan terberat Rusia di luar Donbas telah jatuh di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, yang terletak tepat di seberang perbatasan Rusia. Kota yang dilanda perang itu telah mengalami beberapa pengeboman terberat sejak dimulainya perang setelah mengalami jeda relatif yang mendorong beberapa orang untuk kembali ke rumah mereka.

Sekarang ada kekhawatiran di kalangan militer Ukraina bahwa Moskow sedang meningkatkan serangan baru di Kharkiv, meskipun serangan balasan berhasil yang mendorong pasukan Rusia menjauh dari pinggirannya awal bulan ini.

Andrii Mogyla, seorang anggota angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada CNN bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan baru ke kota itu pada awal minggu ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More