Soal Ide Suntik Desinfektan Trump, Pakar Kesehatan: Ide Menyeramkan
Minggu, 26 April 2020 - 11:24 WIB
WASHINGTON - Sejumlah pakar kesehatan buka suara terkait ide menyuntikkan desinfektan kepada pasien COVID-19. Menurut mereka ide tersebut dapat mendorong orang untuk meracuni diri sendiri.
"Sangat disayangkan bahwa saya harus mengomentari ini, tetapi orang-orang tidak boleh menelan atau menyuntikkan pemutih atau disinfektan," kata Presiden Asosiasi Medis AS Patrice Harris dalam sebuah pernyataan.
"Yakinlah ketika kita akhirnya menemukan pengobatan atau vaksin untuk melawan COVID-19, itu tidak akan ada di lorong persediaan pembersih," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/4/2020).
Sementara itu Reckitt Benckiser, sebuah perusahaan Inggris yang memproduksi desinfektan rumah tangga, mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan orang untuk tidak menelan atau menyuntikkan produknya.
Sedangkan American Cleaning Institute, mewakili industri produk pembersih AS, mengeluarkan sebuah pernyataan.
“Disinfektan dimaksudkan untuk membunuh kuman atau virus pada permukaan yang keras. Dalam keadaan apa pun mereka tidak boleh digunakan pada kulit seseorang, dicerna atau disuntikkan secara internal," bunyi pernyataan tersebut.
Meski begitu ada sinyal bahwa setidaknya beberapa warga Amerika percaya dengan usulan Trump. Seorang juru bicara gubernur Maryland menulis di Twitter bahwa Badan Manajemen Darurat negara bagian telah menerima lebih dari 100 panggilan tentang penggunaan pemutih untuk mengobati COVID-19.
Sebelumnya Presiden AS Donald Johan Trump melontarkan sejumlah ide "gila" tentang cara membersihkan tubuh pasien dari virus corona jenis baru, COVID-19. Ide presiden itu antara lain pasien ditembak dengan sinar ultraviolet (UV) atau pun disuntik dengan disinfektan.
Trump membuat saran ini selama konferensi pers Gedung Putih hari Kamis setelah William Bryan, pelaksana tugas (Plt) Wakil Menteri untuk Sains dan Teknologi di Departemen Keamanan Dalam Negeri, memberikan presentasi tentang penelitian baru terkait berapa lama virus dapat bertahan hidup ketika terpapar berbagai elemen atau bahan kimia.
Trump mendengar dengan seksama paparan Bryan. Dari paparan itulah, sang presiden lantas membuat saran bahan-bahan kimia digunakan dalam perawatan tubuh manusia untuk menghilangkan virus corona baru. (Baca: Ide Gila Trump: Pasien COVID-19 Disuntik Disinfektan dan Ditembak UV )
Presiden Amerika kemudian mengklarifikasi hal tersebut. Sembari tertawa, Trump mengatakan bahwa pernyataan itu dimaksudkan untuk menjadi pertanyaan sarkastik kepada para wartawan yang menghadiri konferensi pers Gedung Putih. (Baca: Heboh Ide Suntik Disinfektan Pasien COVID-19, Ini Klarifikasi Trump )
"Sangat disayangkan bahwa saya harus mengomentari ini, tetapi orang-orang tidak boleh menelan atau menyuntikkan pemutih atau disinfektan," kata Presiden Asosiasi Medis AS Patrice Harris dalam sebuah pernyataan.
"Yakinlah ketika kita akhirnya menemukan pengobatan atau vaksin untuk melawan COVID-19, itu tidak akan ada di lorong persediaan pembersih," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/4/2020).
Sementara itu Reckitt Benckiser, sebuah perusahaan Inggris yang memproduksi desinfektan rumah tangga, mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan orang untuk tidak menelan atau menyuntikkan produknya.
Sedangkan American Cleaning Institute, mewakili industri produk pembersih AS, mengeluarkan sebuah pernyataan.
“Disinfektan dimaksudkan untuk membunuh kuman atau virus pada permukaan yang keras. Dalam keadaan apa pun mereka tidak boleh digunakan pada kulit seseorang, dicerna atau disuntikkan secara internal," bunyi pernyataan tersebut.
Meski begitu ada sinyal bahwa setidaknya beberapa warga Amerika percaya dengan usulan Trump. Seorang juru bicara gubernur Maryland menulis di Twitter bahwa Badan Manajemen Darurat negara bagian telah menerima lebih dari 100 panggilan tentang penggunaan pemutih untuk mengobati COVID-19.
Sebelumnya Presiden AS Donald Johan Trump melontarkan sejumlah ide "gila" tentang cara membersihkan tubuh pasien dari virus corona jenis baru, COVID-19. Ide presiden itu antara lain pasien ditembak dengan sinar ultraviolet (UV) atau pun disuntik dengan disinfektan.
Trump membuat saran ini selama konferensi pers Gedung Putih hari Kamis setelah William Bryan, pelaksana tugas (Plt) Wakil Menteri untuk Sains dan Teknologi di Departemen Keamanan Dalam Negeri, memberikan presentasi tentang penelitian baru terkait berapa lama virus dapat bertahan hidup ketika terpapar berbagai elemen atau bahan kimia.
Trump mendengar dengan seksama paparan Bryan. Dari paparan itulah, sang presiden lantas membuat saran bahan-bahan kimia digunakan dalam perawatan tubuh manusia untuk menghilangkan virus corona baru. (Baca: Ide Gila Trump: Pasien COVID-19 Disuntik Disinfektan dan Ditembak UV )
Presiden Amerika kemudian mengklarifikasi hal tersebut. Sembari tertawa, Trump mengatakan bahwa pernyataan itu dimaksudkan untuk menjadi pertanyaan sarkastik kepada para wartawan yang menghadiri konferensi pers Gedung Putih. (Baca: Heboh Ide Suntik Disinfektan Pasien COVID-19, Ini Klarifikasi Trump )
(ber)
tulis komentar anda