Konflik dengan India, China Kerahkan 10.000 Tentara dan Sistem Rudal
Kamis, 25 Juni 2020 - 02:01 WIB
Di daerah yang berseberangan dengan sektor Daulat Beg Oldie, China berusaha membuat masalah untuk patroli India di dekat PP-10 hingga PP-13. (Baca juga: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi )
Di posisi belakang juga di pangkalan udara termasuk Hotan dan Gar Gunsa, Angkatan Udara militer China telah mengirim pesawat pembom strategisnya dan sejumlah pesawat tempur, termasuk Su-30 buatan Rusia.
Badan-badan keamanan India menyatakan bahwa China juga telah dengan cepat menempatkan sistem pertahanan rudal jarak jauh yang diperoleh dari Rusia di seberang wilayah India.
Kedua pihak telah mengadakan dua putaran perundingan tingkat komandan korps setelah mereka sepakat untuk menjauh dari area sengketa yang jadi medan konflik.
Namun, proses itu yang seharusnya dimulai setelah perundingan 6 Juni tidak membuahkan banyak hasil dan ada juga bentrok keras di mana kedua belah pihak menderita korban dalam jumlah banyak.
Pada 22 Juni, kedua belah pihak bertemu di Moldo dan setelah itu ada konsensus untuk saling menjauhkan diri dari area konflik. Namun, faktanya belum menunjukkan perubahan yan signifikan. (Simak juga: Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak )
Di posisi belakang juga di pangkalan udara termasuk Hotan dan Gar Gunsa, Angkatan Udara militer China telah mengirim pesawat pembom strategisnya dan sejumlah pesawat tempur, termasuk Su-30 buatan Rusia.
Badan-badan keamanan India menyatakan bahwa China juga telah dengan cepat menempatkan sistem pertahanan rudal jarak jauh yang diperoleh dari Rusia di seberang wilayah India.
Kedua pihak telah mengadakan dua putaran perundingan tingkat komandan korps setelah mereka sepakat untuk menjauh dari area sengketa yang jadi medan konflik.
Namun, proses itu yang seharusnya dimulai setelah perundingan 6 Juni tidak membuahkan banyak hasil dan ada juga bentrok keras di mana kedua belah pihak menderita korban dalam jumlah banyak.
Pada 22 Juni, kedua belah pihak bertemu di Moldo dan setelah itu ada konsensus untuk saling menjauhkan diri dari area konflik. Namun, faktanya belum menunjukkan perubahan yan signifikan. (Simak juga: Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak )
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda