Pilot Ngobrol Covid-19, Penyebab Pesawat Pakistan Jatuh Tewaskan 97 Orang
Kamis, 25 Juni 2020 - 01:08 WIB
ISLAMABAD - Penyebab jatuhnya pesawat Airbus A320 milik Pakistan International Airlines (PIA) yang tewaskan 97 orang pada bulan lalu telah terungkap. Tragedi terjadi karena kapten pilot tidak fokus, yakni sibuk mengobrol dengan co-pilot tentang pandemi virus corona baru ( Covid-19 ).
Hal itu disampaikan Menteri Penerbangan Federal Pakistan Ghulam Sarwar Khan pada hari Rabu (24/6/2020). Menurutnya, kapten pilot dan co-pilot sibuk diskusi tentang pandemi virus corona baru sembari mempersiapkan upaya pendaratan awal yang gagal.
Pesawat tersebut jatuh pada 22 Mei di selatan kota Karachi. Hanya dua orang yang selamat dalam tragedi penerbangan tersebut.
Khan mengatakan kepada Parlemen bahwa pesawat mencoba mendarat dalam upaya pertama, namun lepas landas lagi. Perekam data penerbangan menunjukkan roda pendaratan diturunkan pada 10 mil laut. Namun pilot menaikkan lagi 5 mil laut dari landasan pacu dalam apa yang digambarkan Khan sebagai situasi "di luar pemahaman". (Baca: Korban Selamat Pesawat PIA: Yang Saya Lihat Hanya Api )
Menurut Khan, pesawat itu 100 persen laik terbang dan tidak ada kesalahan teknis. "Diskusi keseluruhan tentang corona," kata Khan, merujuk pada percakapan antara kapten pilot dan co-pilot yang dia dengarkan dari perekam suara kokpit.
"Corona lebih dominan daripada pikiran mereka. Keluarga mereka terdampak (oleh virus)," ujarnya.
Laporan tersebut, yang ditinjau oleh Reuters, tidak menguraikan pembicaraan pilot tentang virus. Namun, laporan menyatakan bahwa kapten pilot dan co-pilot tidak mengikuti protokol yang ditetapkan.
"Beberapa peringatan seperti kecepatan berlebih, roda pendarat yang tidak turun dan peringatan kedekatan darat, diabaikan," papar Khan.
"Pendaratan dilakukan dengan roda pendaratan ditarik. Pesawat menyentuh permukaan landasan pada mesinnya," imbuh menteri tersebut.
Masih menurut Khan, baik pilot maupun pejabat kontrol lalu lintas udara tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan. "Kapten dan co-pilot berpengalaman dan sehat secara medis," katanya. (Baca: Video Pesawat Pakistan Jatuh Mirip Medan Perang, 42 Jasad Ditemukan )
Khan mengatakan data menunjukkan penerbangan PK8303 dari kota timur Lahore berada di ketinggian hanya 7.220 kaki ketika berada 16 km dari landasan. Semestinya pada posisi itu ketinggian pesawat adalah 2.500 kaki.
Dia mengatakan laporan penyelidikan mengungkapkan pilot tidak menyebutkan kesalahan teknis selama pendekatan akhir. "Kata-kata terakhir dari pilot adalah, 'Oh Tuhan, oh Tuhan, oh Tuhan'," kata Khan.
Pakistan telah mencatat 188.926 kasus infeksi dan 3.755 kematian terkait Covid-19, dengan lonjakan besar kasus yang dilaporkan selama sebulan terakhir. (Baca juga: Pesawat Militer yang Jatuh di Riau Jenis BAE Hawk 209 )
Hal itu disampaikan Menteri Penerbangan Federal Pakistan Ghulam Sarwar Khan pada hari Rabu (24/6/2020). Menurutnya, kapten pilot dan co-pilot sibuk diskusi tentang pandemi virus corona baru sembari mempersiapkan upaya pendaratan awal yang gagal.
Pesawat tersebut jatuh pada 22 Mei di selatan kota Karachi. Hanya dua orang yang selamat dalam tragedi penerbangan tersebut.
Khan mengatakan kepada Parlemen bahwa pesawat mencoba mendarat dalam upaya pertama, namun lepas landas lagi. Perekam data penerbangan menunjukkan roda pendaratan diturunkan pada 10 mil laut. Namun pilot menaikkan lagi 5 mil laut dari landasan pacu dalam apa yang digambarkan Khan sebagai situasi "di luar pemahaman". (Baca: Korban Selamat Pesawat PIA: Yang Saya Lihat Hanya Api )
Menurut Khan, pesawat itu 100 persen laik terbang dan tidak ada kesalahan teknis. "Diskusi keseluruhan tentang corona," kata Khan, merujuk pada percakapan antara kapten pilot dan co-pilot yang dia dengarkan dari perekam suara kokpit.
"Corona lebih dominan daripada pikiran mereka. Keluarga mereka terdampak (oleh virus)," ujarnya.
Laporan tersebut, yang ditinjau oleh Reuters, tidak menguraikan pembicaraan pilot tentang virus. Namun, laporan menyatakan bahwa kapten pilot dan co-pilot tidak mengikuti protokol yang ditetapkan.
"Beberapa peringatan seperti kecepatan berlebih, roda pendarat yang tidak turun dan peringatan kedekatan darat, diabaikan," papar Khan.
"Pendaratan dilakukan dengan roda pendaratan ditarik. Pesawat menyentuh permukaan landasan pada mesinnya," imbuh menteri tersebut.
Masih menurut Khan, baik pilot maupun pejabat kontrol lalu lintas udara tidak mengikuti prosedur yang ditetapkan. "Kapten dan co-pilot berpengalaman dan sehat secara medis," katanya. (Baca: Video Pesawat Pakistan Jatuh Mirip Medan Perang, 42 Jasad Ditemukan )
Khan mengatakan data menunjukkan penerbangan PK8303 dari kota timur Lahore berada di ketinggian hanya 7.220 kaki ketika berada 16 km dari landasan. Semestinya pada posisi itu ketinggian pesawat adalah 2.500 kaki.
Dia mengatakan laporan penyelidikan mengungkapkan pilot tidak menyebutkan kesalahan teknis selama pendekatan akhir. "Kata-kata terakhir dari pilot adalah, 'Oh Tuhan, oh Tuhan, oh Tuhan'," kata Khan.
Pakistan telah mencatat 188.926 kasus infeksi dan 3.755 kematian terkait Covid-19, dengan lonjakan besar kasus yang dilaporkan selama sebulan terakhir. (Baca juga: Pesawat Militer yang Jatuh di Riau Jenis BAE Hawk 209 )
(min)
tulis komentar anda