7 Howitzer Jerman Tiba di Ukraina, Kiev Beri Jaminan Ini
Kamis, 23 Juni 2022 - 04:45 WIB
Menteri Pertahanan Jerman mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mulai pekan depan spesialis artileri Ukraina akan memulai pelatihan dalam penggunaan varian Jerman dari sistem roket M270 MLRS buatan Amerika Serikat (AS), MARS II.
“Berlin akan mengirim tiga peluncur tersebut ke Ukraina, turun dari rencana awal untuk empat unit,” ujar dia.
Pada Selasa, Berlin merilis rincian senjata dan peralatan militer yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina.
Di antara senjata berat dalam daftar adalah 54 pengangkut personel lapis baja M113, 30 senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan satu sistem pertahanan udara IRIS-T SLM.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
“Berlin akan mengirim tiga peluncur tersebut ke Ukraina, turun dari rencana awal untuk empat unit,” ujar dia.
Pada Selasa, Berlin merilis rincian senjata dan peralatan militer yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina.
Di antara senjata berat dalam daftar adalah 54 pengangkut personel lapis baja M113, 30 senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan satu sistem pertahanan udara IRIS-T SLM.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda