PBB: 2.000 Rumah Hancur akibat Gempa di Afghanistan
Kamis, 23 Juni 2022 - 05:15 WIB
Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) melanda paling parah di wilayah timur yang berbatu, di mana orang-orang sudah menjalani kehidupan yang sulit di negara itu.
Afghanistan dilanda bencana kemanusiaan yang diperparah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
Alakbarov mengatakan "otoritas de-facto" Afghanistan telah mengerahkan lebih dari 50 ambulans dan empat atau lima helikopter untuk provinsi Paktika, serta memberikan bantuan uang tunai yang tidak ditentukan kepada keluarga korban.
Tapi dia menyatakan kurangnya penggali berdampak pada upaya bantuan.
“Sebagai PBB, tim kami tidak memiliki peralatan khusus untuk mengeluarkan orang dari bawah reruntuhan. Ini sebagian besar harus bergantung pada upaya otoritas de facto, yang juga memiliki batasan tertentu dalam hal itu,” papar dia.
Bahkan sebelum pengambilalihan Taliban, tim tanggap darurat Afghanistan dikerahkan untuk menangani bencana alam yang sering melanda negara itu.
Tetapi dengan hanya beberapa pesawat dan helikopter yang layak terbang yang tersisa sejak kelompok garis keras itu kembali berkuasa, tanggapan segera terhadap bencana terbaru semakin terbatas.
Afghanistan dilanda bencana kemanusiaan yang diperparah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
Alakbarov mengatakan "otoritas de-facto" Afghanistan telah mengerahkan lebih dari 50 ambulans dan empat atau lima helikopter untuk provinsi Paktika, serta memberikan bantuan uang tunai yang tidak ditentukan kepada keluarga korban.
Tapi dia menyatakan kurangnya penggali berdampak pada upaya bantuan.
“Sebagai PBB, tim kami tidak memiliki peralatan khusus untuk mengeluarkan orang dari bawah reruntuhan. Ini sebagian besar harus bergantung pada upaya otoritas de facto, yang juga memiliki batasan tertentu dalam hal itu,” papar dia.
Bahkan sebelum pengambilalihan Taliban, tim tanggap darurat Afghanistan dikerahkan untuk menangani bencana alam yang sering melanda negara itu.
Tetapi dengan hanya beberapa pesawat dan helikopter yang layak terbang yang tersisa sejak kelompok garis keras itu kembali berkuasa, tanggapan segera terhadap bencana terbaru semakin terbatas.
(sya)
tulis komentar anda