Delapan Tahun Diculik, Dua Gadis Chibok Dibebaskan
Rabu, 22 Juni 2022 - 20:06 WIB
Pada tanggal 15 Juni militer mengatakan di Twitter bahwa mereka telah menemukan salah satu gadis Chibok bernama Mary Ngoshe. Dia ternyata adalah Mary Dauda.
"Saya berusia sembilan tahun ketika kami diculik dari sekolah kami di Chibok dan saya menikah belum lama ini dan memiliki anak," kata Joseph kepada wartawan di markas militer.
Suami dan ayah mertua Joseph terbunuh dalam serangan militer dan dia harus mengurus dirinya sendiri dan putranya yang berusia 14 bulan.
"Kami ditinggalkan, tidak ada yang peduli untuk menjaga kami. Kami tidak diberi makan," katanya.
Dauda, yang berusia 18 tahun saat diculik, menikah pada waktu yang berbeda dengan pejuang Boko Haram di kantong kelompok di hutan Sambisa.
"Mereka akan membuat Anda kelaparan dan memukuli Anda jika Anda menolak untuk shalat," kata Dauda tentang kehidupan di bawah Boko Haram.
Dia memutuskan untuk melarikan diri dan memberi tahu suaminya bahwa dia mengunjungi gadis Chibok lain di desa Dutse dekat Ngoshe, dekat perbatasan dengan Kamerun.
Dengan bantuan seorang lelaki tua yang tinggal di luar desa bersama keluarganya, Dauda berjalan kaki sepanjang malam ke Ngoshe di mana dia menyerah kepada pasukan di pagi hari.
"Semua gadis Chibok yang tersisa telah menikah dengan anak-anak. Saya meninggalkan lebih dari 20 di antaranya di Sambisa," katanya. "Saya sangat senang saya kembali," imbuhnya.
"Saya berusia sembilan tahun ketika kami diculik dari sekolah kami di Chibok dan saya menikah belum lama ini dan memiliki anak," kata Joseph kepada wartawan di markas militer.
Suami dan ayah mertua Joseph terbunuh dalam serangan militer dan dia harus mengurus dirinya sendiri dan putranya yang berusia 14 bulan.
"Kami ditinggalkan, tidak ada yang peduli untuk menjaga kami. Kami tidak diberi makan," katanya.
Dauda, yang berusia 18 tahun saat diculik, menikah pada waktu yang berbeda dengan pejuang Boko Haram di kantong kelompok di hutan Sambisa.
"Mereka akan membuat Anda kelaparan dan memukuli Anda jika Anda menolak untuk shalat," kata Dauda tentang kehidupan di bawah Boko Haram.
Dia memutuskan untuk melarikan diri dan memberi tahu suaminya bahwa dia mengunjungi gadis Chibok lain di desa Dutse dekat Ngoshe, dekat perbatasan dengan Kamerun.
Dengan bantuan seorang lelaki tua yang tinggal di luar desa bersama keluarganya, Dauda berjalan kaki sepanjang malam ke Ngoshe di mana dia menyerah kepada pasukan di pagi hari.
"Semua gadis Chibok yang tersisa telah menikah dengan anak-anak. Saya meninggalkan lebih dari 20 di antaranya di Sambisa," katanya. "Saya sangat senang saya kembali," imbuhnya.
tulis komentar anda