Presiden Zelensky: Afrika Sandera dalam Perang Rusia di Ukraina
Selasa, 21 Juni 2022 - 03:03 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin (20/6/2022), bahwa Afrika adalah "sandera" dari perang Rusia di Ukraina yang telah mendorong kekurangan pangan global dan ketakutan kelaparan di seluruh benua Afrika.
Zelensky juga mengatakan, Kiev terlibat dalam "negosiasi rumit" untuk membuka blokir gandum yang terperangkap di pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Angkatan Laut Rusia.
"Afrika sebenarnya adalah sandera dari mereka yang melancarkan perang melawan negara kita," kata Zelensky dalam pidatonya kepada Uni Afrika, seperti dikutip dari Reuters.
Invasi Rusia dan blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina telah melumpuhkan ekspor biji-bijian dari salah satu produsen terbesar dunia. Kondisi ini memicu kekurangan biji-bijian dan pupuk yang dramatis dan menempatkan ratusan juta orang dalam bahaya kelaparan.
“Perang ini mungkin tampak sangat jauh bagi Anda dan negara Anda. Tapi, harga pangan yang melonjak drastis telah membawa (perang) ke rumah jutaan keluarga Afrika,” katanya.
“Tingkat harga pangan yang tidak adil, yang dipicu oleh perang Rusia, sangat terasa di semua benua. Sayangnya, ini bisa menjadi masalah khusus bagi negara Anda,” lanjutnya.
Meskipun krisis biji-bijian global akan berlangsung selama Rusia menekan "perang kolonial", dia mengatakan, Ukraina mencoba segalanya untuk membebaskan pelabuhannya sambil juga mencoba "membangun rantai pasokan logistik baru" untuk 25 juta ton biji-bijian yang diblokir di dalam perbatasannya.
Zelensky juga mengatakan, Kiev terlibat dalam "negosiasi rumit" untuk membuka blokir gandum yang terperangkap di pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Angkatan Laut Rusia.
"Afrika sebenarnya adalah sandera dari mereka yang melancarkan perang melawan negara kita," kata Zelensky dalam pidatonya kepada Uni Afrika, seperti dikutip dari Reuters.
Invasi Rusia dan blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina telah melumpuhkan ekspor biji-bijian dari salah satu produsen terbesar dunia. Kondisi ini memicu kekurangan biji-bijian dan pupuk yang dramatis dan menempatkan ratusan juta orang dalam bahaya kelaparan.
“Perang ini mungkin tampak sangat jauh bagi Anda dan negara Anda. Tapi, harga pangan yang melonjak drastis telah membawa (perang) ke rumah jutaan keluarga Afrika,” katanya.
“Tingkat harga pangan yang tidak adil, yang dipicu oleh perang Rusia, sangat terasa di semua benua. Sayangnya, ini bisa menjadi masalah khusus bagi negara Anda,” lanjutnya.
Meskipun krisis biji-bijian global akan berlangsung selama Rusia menekan "perang kolonial", dia mengatakan, Ukraina mencoba segalanya untuk membebaskan pelabuhannya sambil juga mencoba "membangun rantai pasokan logistik baru" untuk 25 juta ton biji-bijian yang diblokir di dalam perbatasannya.
tulis komentar anda