Ukraina Akui 50% Stok Senjata Beratnya Sudah Hancur

Sabtu, 18 Juni 2022 - 06:30 WIB
Pengungkapan jumlah kerugian peralatan terjadi kurang dari sepekan setelah ajudan presiden Ukraina Alexey Arestovich mengungkapkan Angkatan Bersenjata Ukraina telah kehilangan sekitar 10.000 personel sejak awal serangan Rusia pada akhir Februari.

Namun, Arestovich mengklaim kerugian Moskow beberapa kali lebih besar.

Angka-angka yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia tentang kerugian Angkatan Darat Ukraina secara signifikan lebih tinggi daripada yang dikutip Arestovich yakni 23.367 tentara pada 18 April.

Rusia belum mengungkapkan kerugiannya, baik peralatan, maupun personel. Awal bulan ini, kepala komite pertahanan Duma Rusia, Andrey Kartapolov, mengklaim karena perubahan strategi militer, Angkatan Darat Rusia “secara praktis tidak lagi kehilangan orang.”

Karena itu, menurut dia, Kementerian Pertahanan Rusia belum memperbarui informasi kerugian tersebut sejak Maret lalu, ketika dilaporkan 1.351 personel militer tewas.

Pada April, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, “Rusia telah menderita kehilangan pasukan yang signifikan dan itu adalah tragedi besar.”

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More