Pasukan Terjun Payung Inggris Dihukum setelah Pesta Seks di Barak

Sabtu, 18 Juni 2022 - 05:45 WIB
Batalyon ke-3 Resimen Parasut Angkatan Darat Inggris merupakan salah satu pasukan elit di militer Inggris. Foto/presstv.ir
LONDON - Satu batalion dari pasukan elit Resimen Parasut Angkatan Darat Inggris tidak akan dikerahkan ke latihan NATO yang akan datang di Bosnia dan Kosovo, dan akan kehilangan medali serta gaji tambahan.

Langkah yang tidak biasa itu diperintahkan pada Jumat (18/6/2022) oleh Jenderal Sir Patrick Sanders, dalam pekan pertamanya bekerja sebagai kepala staf umum Angkatan Darat Inggris yang baru.

Sanders mengirim surat kepada para jenderal dan komandan yang mengatakan bahwa dia tidak siap untuk "mempertaruhkan misi NATO atau reputasi tentara Inggris dengan mengerahkan 3 Para saat ini," mengacu pada Batalyon ke-3.





Unit itu seharusnya mengambil bagian dalam manuver tahunan 10 hari di Balkan, di mana pasukan akan mendapatkan medali dan bayaran tambahan.



“Pasukan terjun payung dari Batalyon ke-3 akan menggunakan bulan itu untuk merefleksikan di mana mereka telah gagal dari apa yang kita semua harapkan dari tentara kita," tulis Sanders dalam surat yang dilihat oleh surat kabar Times.



“Operasi tentara didasarkan pada kepercayaan dan keyakinan dan kita harus menjaga diri kita sendiri dengan standar tertinggi,” ujar dia.

Sebuah rekaman yang muncul awal bulan ini menunjukkan seorang wanita berhubungan seks dengan delapan anggota Brigade Serangan Udara ke-16 di dalam Barak Merville di Colchester, Essex, saat puluhan tentara lain menonton dan beberapa prajurit menyemangati mereka.

Menurut Polisi Militer Kerajaan Inggris (RMP), wanita itu adalah seorang warga sipil yang dilaporkan telah diselundupkan ke pangkalan itu sekitar 30 kali selama lima bulan terakhir.

“Rekaman itu sangat jelas secara detail,” ungkap seorang sumber militer kepada Times, menunjukkan tindakan seksual di berbagai area barak.

Meski RMP menetapkan pesta seks itu konsensual, Sanders mengatakan kegiatan itu dapat ditafsirkan untuk "merendahkan wanita" dan menyebutnya "tidak dapat diterima, dan merusak reputasi tentara."

Antara rekaman seks dan contoh "perilaku tidak profesional" oleh batalion yang sama serta pasukan terjun payung lainnya selama latihan di Makedonia Utara pada Mei, Sanders mengatakan, “Unit itu tidak menunjukkan tingkat disiplin dan rasa hormat terhadap orang lain yang diharapkan dari militer Inggris.”

Keputusan Sanders datang kurang dari sepekan setelah dia mengambil alih jabatan dari Jenderal Sir Mark Carleton-Smith.

Sebelumnya kepala Komando Strategis, Sanders dilaporkan "nyaris" gagal mengawasi seluruh militer Inggris.

Pekerjaan itu diberikan kepada Laksamana Sir Tony Radakin, yang menjabat pada November.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More