Pejabat Kongo: Jika Rwanda Inginkan Perang, Maka Mereka Akan Dapatkan

Kamis, 16 Juni 2022 - 00:07 WIB
Namun awal tahun ini pemberontak bangkit kembali, melancarkan serangan terhadap militer Kongo setelah mengatakan pemerintah telah gagal memenuhi janjinya selama satu dekade.



Pada hari Rabu, para demonstran di Goma meminta masyarakat internasional untuk campur tangan di tengah meningkatnya ketegangan.

“Kami tidak bisa menerima diserang oleh negara-negara tetangga,” kata Jack Sinzahera, yang termasuk di antara mereka yang melakukan aksi protes di Goma.

“Itulah mengapa hari ini ada mobilisasi populer untuk mengatakan tidak pada agresi Rwanda dan Uganda di negara kita,” ucapnya.

Demonstrasi berlangsung damai meskipun polisi kemudian menembakkan gas air mata ke beberapa pengunjuk rasa yang mencoba berbaris ke pos perbatasan yang memisahkan Kongo dari Rwanda.

Hubungan antara Rwanda dan Kongo telah penuh ketegangan selama beberapa dekade. Rwanda menuduh bahwa Kongo memberikan perlindungan kepada etnis Hutu yang melakukan genosida pada 1994 yang menewaskan sedikitnya 800.000 etnis Tutsi dan Hutu moderat. Kedua negara juga telah lama saling menuduh mendukung berbagai kelompok bersenjata yang bersaing.



Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More