Soal Taiwan, Menhan China: Kami Akan Berjuang Sampai Akhir
Minggu, 12 Juni 2022 - 13:46 WIB
SINGAPURA - Menteri Pertahanan China Wei Fenghe kembali memperingatkan bahwa upaya paksa untuk mereunifikasi Taiwan adalah jalan terakhir. Ia mengatakan, China akan melawan segala upaya Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaan hingga kepada orang terakhir.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang akan dipersatukan kembali dengan Beijing.
"Kami akan berjuang dengan segala cara dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan bagi China," katanya dalam Dialog Shangri-La.
"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik," imbuhnya
"Ini Taiwan China, provinsi China. Kami akan mewujudkan reunifikasi Taiwan," tegas Wei seperti dikutip dari CNBC, Minggu (12/6/2022).
Pidato Wei Fenghe datang sehari setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Austin menuduh China melakukan kegiatan militer yang "provokatif dan tidak stabil" di dekat pulau itu.
AS berkewajiban untuk menyediakan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dengan senjata dan layanan untuk mempertahankan diri di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan.
Austin telah menegaskan bahwa Chinalah yang meningkatkan taruhannya.
“Kami melihat peningkatan paksaan dari Beijing. Kami telah menyaksikan peningkatan yang stabil dalam aktivitas militer yang provokatif dan tidak stabil di dekat Taiwan. Dan itu termasuk pesawat (Tentara Pembebasan Rakyat) yang terbang di dekat Taiwan dalam jumlah rekor dalam beberapa bulan terakhir — dan hampir setiap hari," kata Austin.
Wei dari China juga menyerukan pembicaraan antara NATO dan Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina. Dia mengatakan China tidak memiliki perjanjian dengan Rusia.
"Ini adalah kemitraan, bukan aliansi. Hubungan dengan Rusia akan terus berkembang. Kami belum memberikan dukungan militer atau material apa pun kepada Rusia untuk perang Ukraina," kata Wei.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang akan dipersatukan kembali dengan Beijing.
"Kami akan berjuang dengan segala cara dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan bagi China," katanya dalam Dialog Shangri-La.
"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik," imbuhnya
"Ini Taiwan China, provinsi China. Kami akan mewujudkan reunifikasi Taiwan," tegas Wei seperti dikutip dari CNBC, Minggu (12/6/2022).
Pidato Wei Fenghe datang sehari setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Austin menuduh China melakukan kegiatan militer yang "provokatif dan tidak stabil" di dekat pulau itu.
AS berkewajiban untuk menyediakan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dengan senjata dan layanan untuk mempertahankan diri di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan.
Austin telah menegaskan bahwa Chinalah yang meningkatkan taruhannya.
“Kami melihat peningkatan paksaan dari Beijing. Kami telah menyaksikan peningkatan yang stabil dalam aktivitas militer yang provokatif dan tidak stabil di dekat Taiwan. Dan itu termasuk pesawat (Tentara Pembebasan Rakyat) yang terbang di dekat Taiwan dalam jumlah rekor dalam beberapa bulan terakhir — dan hampir setiap hari," kata Austin.
Wei dari China juga menyerukan pembicaraan antara NATO dan Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina. Dia mengatakan China tidak memiliki perjanjian dengan Rusia.
"Ini adalah kemitraan, bukan aliansi. Hubungan dengan Rusia akan terus berkembang. Kami belum memberikan dukungan militer atau material apa pun kepada Rusia untuk perang Ukraina," kata Wei.
(ian)
tulis komentar anda