Menhan China kepada AS: Beijing Tidak Ragu Memulai Perang Atas Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - China tidak akan ragu-ragu untuk memulai perang jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaannya. Peringatan itu dilontarkan Menteri Pertahanan China kepada mitranya dari Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka di Singapura pada Jumat (10/6/2022).
“Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang tidak peduli biayanya,” kata juru biacara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, mengutip pernyataan Wei Fenghe dalam pertemuan dengan Lloyd Austin seperti dikutip dari The Defense Post.
Menurut Kementerian Pertahanan China, Wei Fenghe juga bersumpah bahwa Beijing akan menghancurkan hingga berkeping-keping setiap plot kemerdekaan Taiwan dan dengan tegas menjunjung tinggi penyatuan tanah air.
“Menteri menekankan bahwa Taiwan adalah Taiwan-nya China…Menggunakan Taiwan untuk menahan China tidak akan pernah berhasil,” kata Kementerian Pertahanan China.
Pada gilirannya, kata Departemen Pertahanan AS, Austin mengatakan kepada mitranya dari China selama pembicaraan di Singapura bahwa Beijing harus menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan.
AS telah sering menyebut apa yang dilihatnya sebagai agresi China yang berkembang di kawasan itu, menuduh Tentara Pembebasan Rakyat melakukan aktivitas yang tidak aman dan berbahaya, terutama di sekitar Laut China Selatan dan Taiwan.
Pada saat yang sama, China telah vokal dalam mengutuk hubungan antara AS dan Taiwan.
Taiwan merupakan wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri yang secara de facto telah diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak tahun 1949, ketika pihak yang kalah dalam perang saudara di China melarikan diri ke sana dan mendirikan pemerintahannya sendiri.
Beijing memandang otoritas Taiwan sebagai separatis, bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka di Singapura pada Jumat (10/6/2022).
“Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang tidak peduli biayanya,” kata juru biacara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, mengutip pernyataan Wei Fenghe dalam pertemuan dengan Lloyd Austin seperti dikutip dari The Defense Post.
Menurut Kementerian Pertahanan China, Wei Fenghe juga bersumpah bahwa Beijing akan menghancurkan hingga berkeping-keping setiap plot kemerdekaan Taiwan dan dengan tegas menjunjung tinggi penyatuan tanah air.
“Menteri menekankan bahwa Taiwan adalah Taiwan-nya China…Menggunakan Taiwan untuk menahan China tidak akan pernah berhasil,” kata Kementerian Pertahanan China.
Pada gilirannya, kata Departemen Pertahanan AS, Austin mengatakan kepada mitranya dari China selama pembicaraan di Singapura bahwa Beijing harus menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan.
AS telah sering menyebut apa yang dilihatnya sebagai agresi China yang berkembang di kawasan itu, menuduh Tentara Pembebasan Rakyat melakukan aktivitas yang tidak aman dan berbahaya, terutama di sekitar Laut China Selatan dan Taiwan.
Pada saat yang sama, China telah vokal dalam mengutuk hubungan antara AS dan Taiwan.
Taiwan merupakan wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri yang secara de facto telah diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak tahun 1949, ketika pihak yang kalah dalam perang saudara di China melarikan diri ke sana dan mendirikan pemerintahannya sendiri.
Beijing memandang otoritas Taiwan sebagai separatis, bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.
(ian)