Baru Dicabut, Distrik Shanghai Berpenduduk 2,7 Juta Akan Kembali Di-lockdown

Kamis, 09 Juni 2022 - 14:36 WIB
Distrik di Shanghai, China akan dilockdown untuk melakukan tes COVID-19 massal. Foto/Ilustrasi
BEIJING - Otoritas kota Shanghai di China akan mengunci atau lockdown distrik berpenduduk 2,7 juta orang pada hari Sabtu mendatang untuk melakukan pengujian virus Corona massal. Itu dilakukan ketika kota metropolitan China tersebut berjuang untuk sepenuhnya keluar dari pembatasan yang menyiksa.

Kota itu melonggarkan banyak pembatasan pekan lalu, setelah mengurung sebagian besar dari 25 juta penduduknya di rumah mereka sejak Maret ketika China memerangi wabah COVID-19 terburuk dalam dua tahun.

Tetapi penguncian tidak pernah sepenuhnya dicabut, dengan ratusan ribu orang di kota terbesar China masih dibatasi di rumah mereka dan beberapa kompleks perumahan diberlakukan di bawah perintah tinggal di rumah yang baru.



Dalam sebuah postingan, otoritas distrik Minhang di barat daya Shanghai yang menjadi rumah bagi 2,7 juta orang, akan ditempatkan di bawah "manajemen tertutup" pada Sabtu pagi dan semua penduduk akan diuji.

"Penutupan akan dicabut setelah sampel dikumpulkan," tambah mereka, tanpa memberikan waktu atau tanggal tertentu seperti dikutip dari France24, Kamis (9/6/2022).

Pernyataan itu juga tidak mengatakan tindakan apa yang akan dikenakan jika ada warga distrik yang dinyatakan positif.



Di bawah pendekatan ketat "nol-Covid", semua kasus positif di China diisolasi dan kontak dekat - sering kali termasuk seluruh bangunan atau komunitas tempat mereka tinggal - dikarantina.

Pengumuman distrik itu memicu ketakutan di antara beberapa pengguna media sosial bahwa penguncian dapat diperpanjang melampaui hari Sabtu jika ada kasus yang ditemukan.

"Anda perlu mengklarifikasi apakah (lockdown) benar-benar akan dicabut setelah sampel dikumpulkan," tulis seorang netizen di Weibo.

"Kalau ada hasil yang tidak normal setelah tes, apa yang akan Anda lakukan? Lanjutkan penguncian?" tanya netizen yang lain.

Pemerintah kota pada hari Kamis membantah desas-desus bahwa seluruh kota akan dikunci lagi secara bertahap, mengatakan bahwa sementara masing-masing daerah telah mengeluarkan perintah kurungan, kota secara keseluruhan secara bertahap melanjutkan produksi dan kehidupan normal.

Penguncian di Shanghai - pusat pengiriman utama global - telah mengancam akan menambah tekanan lebih lanjut pada rantai pasokan internasional yang sudah tegang.



Tapi kota itu perlahan-lahan hidup kembali dalam beberapa hari terakhir.

Para komuter kembali ke kereta bawah tanah dan bus saat orang-orang kembali bekerja di kantor mereka, sementara penduduk berkumpul di taman dan di sepanjang tepi laut kota yang bersejarah.

Tetapi yang lain terganggu di bawah pembatasan yang berkelanjutan, dengan penduduk di satu kompleks di distrik pusat kota Xuhui memprotes aturan pada minggu ini.

Sementara itu, Beijing bertransisi lebih lancar menuju normalitas setelah menutup restoran, pusat kebugaran, dan stasiun kereta bawah tanah bulan lalu untuk membasmi wabah yang lebih kecil.

Bagaimanapun, distrik terbesar di Ibu Kota China, pada hari Kamis memerintahkan klub dan bar untuk tutup setelah beberapa tempat dikaitkan dengan kasus COVID-19, menurut media pemerintah.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More