Menlu Hungaria Soroti Masalah Mental Presiden Ukraina Zelensky

Selasa, 07 Juni 2022 - 08:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/REUTERS
BUDAPEST - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria Peter Szijjarto pada Senin (6/6/2022) mendukung pernyataan Ketua Parlemen Laszlo Kover soal masalah mental Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Menurut Szijjarto, Kover benar untuk mengklaim Zelensky memiliki "masalah mental" karena mengancam negara-negara yang mencoba membantunya.

Komentar Kover, yang disuarakan dalam wawancara TV selama akhir pekan, memicu kemarahan dan kecaman lebih lanjut dari Kiev.





“Sementara puluhan ribu orang telah bekerja di Hungaria dalam beberapa bulan terakhir untuk membantu Ukraina yang dilanda perang dan rakyat Ukraina, politisi Ukraina terus-menerus berbicara tentang Hungaria dengan nada yang tidak dapat diterima, memprovokasi kami, berbohong, dan mencoba mengkambinghitamkan kami,” papar Szijjarto dalam posting Facebook.



Kover memimpin Majelis Nasional Hungaria dan merupakan anggota pendiri Partai Fidesz yang berkuasa.

Dalam wawancara dengan saluran berita Hungaria HirTV pada Sabtu, dia mengeluh bahwa Zelensky bersikap tidak sopan dan memusuhi negara-negara yang dia mintai bantuan.

Menurut dia, sikap Zelensky itu bukan hanya pada Hungaria, tetapi juga Jerman.

“Saya tidak ingat kapan seorang pemimpin negara yang membutuhkan bantuan berani berbicara menentang siapa pun dengan cara seperti yang dilakukan Presiden Zelensky,” papar Kover.

Dia menambahkan, “Seseorang harus mengancam musuh, bukan mereka yang ingin kamu jadikan teman. Ada semacam masalah mental pribadi, dan saya tidak tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.”

Para pejabat di Kiev tersinggung dengan pernyataan Kover. Wakil Kepala Staf Zelensky, Andrey Sibiga, menanggapi di Facebook dengan mengecam, “Pernyataan keji yang tidak dapat diterima oleh ‘politisi sub-par’ seperti kepala legislatif Hungaria yang tidak dihormati.”

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina Oleg Nikolenko menyindir bahwa Kover sendiri memiliki diagnosis kesehatan mental, dan menuduh Hungaria berada di pihak "jahat" dalam sejarah lebih dari satu kali.

Kiev telah berulang kali mengecam Berlin dan Budapest sejak Februari. Kiev menuduh Jerman tidak mengirim cukup senjata ke Ukraina dan Hungaria memblokir sanksi ekonomi Uni Eropa tertentu terhadap Rusia.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengkritik embargo pada Rusia tersebut, menyamakannya dengan bom nuklir ekonomi.

Orban menunjukkan bahwa Hungaria sangat bergantung pada impor minyak dan gas Rusia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More