Italia Ungkap Perang Dunia untuk Roti sedang Berlangsung

Senin, 06 Juni 2022 - 14:48 WIB
Pada Jumat, PM Italia mengatakan kepada televisi Rusia bahwa pengiriman dapat dilakukan melalui Belarusia.

"Jika seseorang ingin menyelesaikan masalah ekspor gandum Ukraina, tolong, cara termudah adalah melalui Belarusia. Tidak ada yang menghentikannya," ujar Putin. "Tetapi untuk ini, Anda harus mencabut sanksi dari Belarusia."

Dia juga membantah gandum Ukraina diblokir oleh kapal perang Rusia. Putin bersikeras Kiev telah memasang ranjau di pelabuhannya sendiri secara ekstensif, menciptakan bahaya serius bagi kapal yang ingin mengakses pelabuhan Ukraina.

Italia mengatakan pekan lalu akan membantu menjinakkan ranjau untuk membuat koridor laut untuk mengangkut gandum, di samping koridor laut kemanusiaan yang ada yang dibuka di barat daya perairan teritorial Ukraina oleh Moskow bulan lalu.

Sementara itu, Kiev telah mengirimkan biji-bijiannya melalui pelabuhan Constanta di Rumania dan melalui darat ke Eropa. Rute itu jauh lebih tidak efisien, karena jauh lebih sedikit yang dapat diangkut dalam satu waktu.

Dengan negara-negara Eropa yang mampu membayar lebih untuk hasil panen, jumlah yang lebih kecil kemungkinan akan sampai ke Afrika utara.

Para pemimpin Afrika telah memohon kepada Eropa untuk mencabut sanksi terhadap Rusia yang mempersulit mereka membeli makanan melalui sistem SWIFT.

Di Maio meminta Putin menandatangani perjanjian gencatan senjata yang memungkinkan Italia mengevakuasi warga sipil di Ukraina timur.

Tidak jelas apakah ini selain koridor kemanusiaan yang ada yang didirikan Rusia dan Republik Rakyat Donetsk.

Dia menambahkan bahwa Italia akan bertemu pada Selasa dengan negara-negara Mediterania lainnya, serta Jerman, untuk “mencapai tujuan membebaskan jumlah gandum yang harus meninggalkan Ukraina pada momen bersejarah di mana rumah tangga tidak mampu membayar kenaikan biaya energi, dan industri (tidak mampu) kenaikan biaya bahan,” dan seluruh dunia tidak mampu kenaikan biaya gandum dan roti.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More