Penembakan Massal di Philadelphia, 3 Tewas dan 11 Terluka
Minggu, 05 Juni 2022 - 19:35 WIB
AS telah diguncang oleh serangkaian penembakan profil tinggi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di sebuah sekolah di Texas, sebuah gereja di California, sebuah toko kelontong di New York dan sebuah rumah sakit di Oklahoma. Insiden tersebut secara kolektif telah menyebabkan puluhan orang tewas.
Bystander Joe Smith, 23, mengatakan kepada The Philadelphia Inquirer bahwa pikirannya telah melintas ke insiden baru-baru ini, ketika dia mendengar tembakan pertama terdengar pada hari Sabtu.
"Begitu dimulai, saya tidak berpikir itu akan berhenti," katanya kepada outlet. "Terdengar teriakan parau," tambahnya. "Aku baru saja mendengar teriakan," lanjutnya.
Saksi lain, Eric Walsh, menggambarkan kepada Inquirer, adegan orang-orang yang melarikan diri dari penembakan itu "keluar dari jalan dengan cipratan darah di sepatu kets putih dan lutut dan siku yang dikuliti."
Selama bulan-bulan hangat, kekerasan senjata cenderung melonjak di Amerika Serikat, di mana diperkirakan ada 393 juta senjata yang beredar pada tahun 2020, lebih banyak dari jumlah orang.
Presiden AS Joe Biden pekan lalu dengan tegas menyerukan undang-undang pengendalian senjata baru sebagai tanggapan atas kekerasan baru-baru ini, meratapi "tempat-tempat sehari-hari yang telah menjadi ladang pembunuhan, medan perang di sini di Amerika."
Bystander Joe Smith, 23, mengatakan kepada The Philadelphia Inquirer bahwa pikirannya telah melintas ke insiden baru-baru ini, ketika dia mendengar tembakan pertama terdengar pada hari Sabtu.
"Begitu dimulai, saya tidak berpikir itu akan berhenti," katanya kepada outlet. "Terdengar teriakan parau," tambahnya. "Aku baru saja mendengar teriakan," lanjutnya.
Saksi lain, Eric Walsh, menggambarkan kepada Inquirer, adegan orang-orang yang melarikan diri dari penembakan itu "keluar dari jalan dengan cipratan darah di sepatu kets putih dan lutut dan siku yang dikuliti."
Selama bulan-bulan hangat, kekerasan senjata cenderung melonjak di Amerika Serikat, di mana diperkirakan ada 393 juta senjata yang beredar pada tahun 2020, lebih banyak dari jumlah orang.
Presiden AS Joe Biden pekan lalu dengan tegas menyerukan undang-undang pengendalian senjata baru sebagai tanggapan atas kekerasan baru-baru ini, meratapi "tempat-tempat sehari-hari yang telah menjadi ladang pembunuhan, medan perang di sini di Amerika."
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda