Hampir 200 Ribu Tewas Akibat COVID-19, PBB Luncurkan Upaya Vaksin Global
Sabtu, 25 April 2020 - 19:46 WIB
NEW YORK - PBBmeluncurkan program upaya vaksin virus Corona secara global saat korban meninggal akibat virus tersebut mendekati angka 200 ribu.
Skala pandemi virus Corona telah memaksa penelitian medis pada virus untuk bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun perawatan efektif masih jauh dan pemimpin PBB mengatakan upaya itu akan membutuhkan kerja sama pada skala global.
"Kami menghadapi musuh publik global tidak seperti yang lain," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres padapertemuanvirtual.
Ia pun meminta organisasi internasional, para pemimpin dunia dan sektor swasta untuk bergabung dalam upaya tersebut.
"Dunia yang bebas COVID-19 membutuhkan upaya kesehatan masyarakat paling masif dalam sejarah," serunya seperti dilansir dari AFP, Sabtu (25/4/2020).
"Vaksin apa pun harus aman, terjangkau, dan tersedia untuk semua," kata Guterres pada pertemuan itu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Jerman dan Prancis.
Namun pemimpin China, tempat virus itu pertama kali muncul pada akhir tahun lalu, tidak muncul dalam pertemuan itu. Amerika Serikat (AS), yang menuduh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak cepat mengeluarkan peringatan terkait wabah itu, juga absen.
Penyebaran COVID-19 meningkatkan risiko medis lainnya dengan WHO memperingatkan hampir 400 ribu orang lainnya dapat meninggal karena malaria karena gangguan pada pasokan kelambu dan obat-obatan.
Korban tewas harian di negara-negara Barat tampaknya turun, sebuah tanda yang diharapkan oleh para ahli epidemiologi. Tetapi WHO telah memperingatkan bahwa negara-negara lain masih dalam tahap awal pertempuran.
Menurut penghitungan AFP kematian akibat COVID-19 secara global telah meningkat melewati 195 ribu. Tetapi kasus-kasus baru yang dilaporkan tampaknya telah berkurang sekitar 80.000 sehari.
AS adalah negara yang paling terpukul sejauh ini akibat pandemi ini, mencatat lebih dari 51.000 kematian dan lebih dari 890.000 infeksi.
Dorongan upaya vaksi global Sekjen PBB ini muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump memicu protes dan cemoohan dengan sarannya menyuntikkan desinfektan kepada pasien virus Corona. (Baca: Ide Gila Trump: Pasien COVID-19 Disuntik Disinfektan dan Ditembak UV )
Skala pandemi virus Corona telah memaksa penelitian medis pada virus untuk bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun perawatan efektif masih jauh dan pemimpin PBB mengatakan upaya itu akan membutuhkan kerja sama pada skala global.
"Kami menghadapi musuh publik global tidak seperti yang lain," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres padapertemuanvirtual.
Ia pun meminta organisasi internasional, para pemimpin dunia dan sektor swasta untuk bergabung dalam upaya tersebut.
"Dunia yang bebas COVID-19 membutuhkan upaya kesehatan masyarakat paling masif dalam sejarah," serunya seperti dilansir dari AFP, Sabtu (25/4/2020).
"Vaksin apa pun harus aman, terjangkau, dan tersedia untuk semua," kata Guterres pada pertemuan itu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Jerman dan Prancis.
Namun pemimpin China, tempat virus itu pertama kali muncul pada akhir tahun lalu, tidak muncul dalam pertemuan itu. Amerika Serikat (AS), yang menuduh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak cepat mengeluarkan peringatan terkait wabah itu, juga absen.
Penyebaran COVID-19 meningkatkan risiko medis lainnya dengan WHO memperingatkan hampir 400 ribu orang lainnya dapat meninggal karena malaria karena gangguan pada pasokan kelambu dan obat-obatan.
Korban tewas harian di negara-negara Barat tampaknya turun, sebuah tanda yang diharapkan oleh para ahli epidemiologi. Tetapi WHO telah memperingatkan bahwa negara-negara lain masih dalam tahap awal pertempuran.
Menurut penghitungan AFP kematian akibat COVID-19 secara global telah meningkat melewati 195 ribu. Tetapi kasus-kasus baru yang dilaporkan tampaknya telah berkurang sekitar 80.000 sehari.
AS adalah negara yang paling terpukul sejauh ini akibat pandemi ini, mencatat lebih dari 51.000 kematian dan lebih dari 890.000 infeksi.
Dorongan upaya vaksi global Sekjen PBB ini muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump memicu protes dan cemoohan dengan sarannya menyuntikkan desinfektan kepada pasien virus Corona. (Baca: Ide Gila Trump: Pasien COVID-19 Disuntik Disinfektan dan Ditembak UV )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda