Setelah Dua Bulan, Lockdown di Shanghai Berakhir

Rabu, 01 Juni 2022 - 02:40 WIB
"Bahkan jika Anda bisa keluar, saya tidak tahu apa yang bisa Anda lakukan," katanya kepada AFP.

Tetapi Todd Pearson, Direktur Pelaksana Camel Hospitality Group, yang mengoperasikan restoran, bar, dan pusat kebugaran di dan sekitar Shanghai, menyuarakan nada hati-hati ketika dia berbicara kepada kantor berita Reuters.

"Saya berharap mereka akan mempercepat segalanya untuk memulai kembali perekonomian," harapnya.

"Saya hanya berharap wabah tidak mengorbankan lebih banyak lagi. Saya tidak yakin banyak bisnis atau orang-orang dapat menghadapi lebih banyak lagi," ia menambahkan.



Sedangkan profesional e-commerce Chen Ying berencana untuk bekerja dari rumah setelah penguncian dilonggarkan, tetapi dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia mungkin akan mentraktir putranya yang berusia dua tahun untuk berjalan-jalan di luar yang telah lama ditunggu-tunggu.

"Seharusnya kita bebas untuk memulai, jadi jangan berharap saya sangat bersyukur sekarang mereka telah mengembalikannya kepada kita," tambahnya.

Lockdown telah membuat banyak penduduk Shanghai kehilangan pendapatan, dipaksa berjuang untuk menemukan makanan yang cukup dan mengatasi secara mental isolasi yang berkepanjangan.

Sejumlah pabrik termasuk pembuat mobil Barat Volkswagen dan Tesla sangat terdampak oleh pembatasan karena staf dijauhkan dari pabrik atau harus bekerja dalam kondisi "loop tertutup", di mana mereka tinggal di pabrik.

Pada hari Rabu layanan dasar akan dilanjutkan pada transportasi umum dan toko-toko akan dibuka dengan yang kapasitas operasi yang lebih besar yaitu 75%. Tetapi bioskop, museum, dan pusat kebugaran akan tetap tutup.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More