Mantan Kepala Intelijen Jerman Peringatkan Perang dengan Rusia

Sabtu, 28 Mei 2022 - 19:01 WIB
Pada akhir Februari, beberapa hari setelah Rusia menyerang Ukraina, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan Berlin akan memberi Kiev rudal anti-pesawat portabel, serta anti-tank.

Menurut laporan media, mengutip pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya, Berlin juga telah memberi negara Eropa Timur itu 100 senapan mesin, 100.000 granat tangan, 2.000 ranjau, dan lebih dari 16 juta butir amunisi.

Saat konflik berkembang, kepemimpinan Ukraina meminta sekutu Baratnya mengirimkan senjata berat juga.

Berlin akhirnya memberikan lampu hijau untuk pengiriman kendaraan anti-pesawat Gepard, dengan Kementerian Pertahanan berjanji mengirimkan 15 kendaraan pertama pada bulan Juli.

Scholz juga telah berjanji menyumbangkan tujuh Howitzer 155-mm self-propelled 2000; namun, menurut DW, perangkat keras pertama-tama harus dioperasikan, yang berarti Kiev mungkin tidak akan menerimanya sampai musim panas.

Berlin juga telah menyetujui kesepakatan untuk pabrikan Krauss-Maffei Wegmann untuk mengirimkan beberapa lusin tank Leopard 1.

Pengiriman, bagaimanapun, menyebutkan kurangnya amunisi dan suku cadang.

Pejabat senior Ukraina, termasuk duta besar untuk Jerman, Andrey Melnik, telah berulang kali mengkritik kepemimpinan di Berlin, mengklaim pemerintah Jerman menyeret kakinya pada pengiriman persenjataan berat.

Kiev mendesak sekutunya untuk menyerahkan tank Leopard 1 dan kendaraan tempur infanteri Marder sesegera mungkin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More