Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, China Kirim 'Peringatan Serius' ke AS
Rabu, 25 Mei 2022 - 20:49 WIB
BEIJING - China baru-baru ini melakukan serangkaian latihan militer di dekat Taiwan untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat (AS) tekadnya mengenai pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara militer China.
Juru bicara komando militer, Kolonel Shi Yi mengatakan, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengadakan latihan kesiapan tempur dan operasi pelatihan lainnya di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan.
Dia mengatakan latihan itu adalah "peringatan serius" yang ditujukan kepada AS mengenai masalah kemerdekaan yang diusulkan Taiwan.
"Pasukan China bertekad dan mampu menggagalkan setiap gangguan oleh pasukan eksternal dan upaya separatisme di Taiwan," pejabat itu menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/5/2022).
Sekedar informasi, baik Washington dan Beijing secara teratur melakukan misi militer di dekat Taiwan.
Pulau itu adalah benteng terakhir pasukan nasionalis selama Perang Saudara China, dan memiliki pemerintahan sendiri yang tidak menanggapi Beijing sejak saat itu. Sedangkan Pemerintah China menganggap Taiwan berada di bawah kedaulatannya.
AS telah mendukung otonomi pulau itu tetapi mengadopsi sikap 'ambiguitas strategis' sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan Beijing pada 1970-an. Selama beberapa dekade, Washington telah berkomitmen untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dari serangan hipotetis, tetapi tidak secara eksplisit berjanji menggunakan militernya sendiri untuk melakukannya.
Juru bicara komando militer, Kolonel Shi Yi mengatakan, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengadakan latihan kesiapan tempur dan operasi pelatihan lainnya di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan.
Dia mengatakan latihan itu adalah "peringatan serius" yang ditujukan kepada AS mengenai masalah kemerdekaan yang diusulkan Taiwan.
"Pasukan China bertekad dan mampu menggagalkan setiap gangguan oleh pasukan eksternal dan upaya separatisme di Taiwan," pejabat itu menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/5/2022).
Sekedar informasi, baik Washington dan Beijing secara teratur melakukan misi militer di dekat Taiwan.
Pulau itu adalah benteng terakhir pasukan nasionalis selama Perang Saudara China, dan memiliki pemerintahan sendiri yang tidak menanggapi Beijing sejak saat itu. Sedangkan Pemerintah China menganggap Taiwan berada di bawah kedaulatannya.
AS telah mendukung otonomi pulau itu tetapi mengadopsi sikap 'ambiguitas strategis' sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan Beijing pada 1970-an. Selama beberapa dekade, Washington telah berkomitmen untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dari serangan hipotetis, tetapi tidak secara eksplisit berjanji menggunakan militernya sendiri untuk melakukannya.
tulis komentar anda