Penembakan Massal Kembali Terjadi di AS, Biden: Saya Muak!
Rabu, 25 Mei 2022 - 17:43 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan lebih banyak kontrol senjata lebih banyak dalam pernyataan pertamanya terkait penembakan massal di Sekolah Dasar Uvalde, Texas.
Sebanyak 19 anak-anak dan 2 guru tewas dalam aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam satu dekade.
“Kehilangan seorang anak seperti memiliki sepotong jiwa Anda direnggut,” kata Biden, secara implisit merujuk pada kematian putranya sendiri, Beau pada 2015, dan meminta Amerika untuk berdoa bagi semua orang tua yang kehilangan anaknya.
Dia kemudian menyerukan kontrol senjata, mencela "lobi senjata" dan menuntut hukum "akal sehat".
“Saya muak dan lelah karenanya. Kita harus bertindak,” tegas Biden seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/5/2022).
Biden berbicara tak lama setelah menempuh perjalanan selama 17 jam untuk kembali ke AS dari Asia, di mana ia telah diberitahu tentang pembantaian yang terjadi pada Selasa pagi waktu setempat.
Dia menunjukkan bahwa negara-negara lain juga memiliki masalah kesehatan mental dan perselisihan domestik, tetapi jarang memiliki masalah penembakan massal seperti itu yang menunjukkan bahwa masalahnya adalah kepemilikan senjata.
“Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini?” kata Biden. "Sudah waktunya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," serunya.
Sebanyak 19 anak-anak dan 2 guru tewas dalam aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam satu dekade.
“Kehilangan seorang anak seperti memiliki sepotong jiwa Anda direnggut,” kata Biden, secara implisit merujuk pada kematian putranya sendiri, Beau pada 2015, dan meminta Amerika untuk berdoa bagi semua orang tua yang kehilangan anaknya.
Dia kemudian menyerukan kontrol senjata, mencela "lobi senjata" dan menuntut hukum "akal sehat".
“Saya muak dan lelah karenanya. Kita harus bertindak,” tegas Biden seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/5/2022).
Biden berbicara tak lama setelah menempuh perjalanan selama 17 jam untuk kembali ke AS dari Asia, di mana ia telah diberitahu tentang pembantaian yang terjadi pada Selasa pagi waktu setempat.
Dia menunjukkan bahwa negara-negara lain juga memiliki masalah kesehatan mental dan perselisihan domestik, tetapi jarang memiliki masalah penembakan massal seperti itu yang menunjukkan bahwa masalahnya adalah kepemilikan senjata.
“Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini?” kata Biden. "Sudah waktunya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," serunya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda