Tepis Rumor Tak Sedap, Arab Saudi Tegaskan Lagi Sikap Kerajaan pada Israel
Rabu, 25 Mei 2022 - 09:26 WIB
Pembunuhan pembawa berita senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, di Palestina oleh pasukan Israel juga diangkat ketika panel menyerukan penyelidikan menyeluruh.
“Itu satu di antara banyak, banyak kasus sejak awal tahun, lebih dari 42 warga Palestina tewas dalam bentrokan yang meletus di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki,” papar Safadi.
Ketika ditanya tentang hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Assad, Pangeran Faisal mengatakan mereka perlu menemukan cara mendorong proses politik yang telah lama terhenti, dan mereka perlu menemukan cara untuk mengatasi krisis pengungsi.
“Sangat mudah bagi seseorang yang berbicara dari jarak 10.000, 4.000, 5.000 mil, untuk melihatnya dari perspektif yang berbeda dari kita di wilayah ini,” ujar Menlu Yordania.
"Pertanyaannya bukan 'menormalkan atau tidak menormalkan', pertanyaannya adalah 'apakah kita melanjutkan politik status quo?' Yang berarti krisis terus semakin dalam, penderitaan yang ditimbulkannya terus mempengaruhi lebih banyak orang," tutur dia.
“Kami percaya bahwa kita harus melihat keterkaitan segala sesuatu di kawasan ini, dengan Suriah kita harus menerima kenyataan bahwa krisis tidak dapat berlanjut dan kita harus menyelesaikannya,” ungkap dia.
Berkaitan dengan normalisasi hubungan dengan titik-titik dan ancaman krisis regional, topik dialog dengan Iran juga diangkat.
“Tangan kami terulur, kami mencoba mengirim pesan bahwa memasuki era baru kerja sama di kawasan dapat memberikan manfaat bagi kita semua,” papar dia kepada panel Forum Ekonomi Dunia.
Dia menambahkan “Itu memang membutuhkan keputusan di Iran untuk menandatangani visi masa depan yang jauh lebih makmur dan kooperatif.”
"Kami terus mendorong tetangga kami di Iran untuk bersandar pada apa yang bisa menjadi sangat, sangat penting .... melihat perubahan di kawasan kami," ungkap dia.
“Itu satu di antara banyak, banyak kasus sejak awal tahun, lebih dari 42 warga Palestina tewas dalam bentrokan yang meletus di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki,” papar Safadi.
Ketika ditanya tentang hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Assad, Pangeran Faisal mengatakan mereka perlu menemukan cara mendorong proses politik yang telah lama terhenti, dan mereka perlu menemukan cara untuk mengatasi krisis pengungsi.
“Sangat mudah bagi seseorang yang berbicara dari jarak 10.000, 4.000, 5.000 mil, untuk melihatnya dari perspektif yang berbeda dari kita di wilayah ini,” ujar Menlu Yordania.
"Pertanyaannya bukan 'menormalkan atau tidak menormalkan', pertanyaannya adalah 'apakah kita melanjutkan politik status quo?' Yang berarti krisis terus semakin dalam, penderitaan yang ditimbulkannya terus mempengaruhi lebih banyak orang," tutur dia.
“Kami percaya bahwa kita harus melihat keterkaitan segala sesuatu di kawasan ini, dengan Suriah kita harus menerima kenyataan bahwa krisis tidak dapat berlanjut dan kita harus menyelesaikannya,” ungkap dia.
Berkaitan dengan normalisasi hubungan dengan titik-titik dan ancaman krisis regional, topik dialog dengan Iran juga diangkat.
“Tangan kami terulur, kami mencoba mengirim pesan bahwa memasuki era baru kerja sama di kawasan dapat memberikan manfaat bagi kita semua,” papar dia kepada panel Forum Ekonomi Dunia.
Dia menambahkan “Itu memang membutuhkan keputusan di Iran untuk menandatangani visi masa depan yang jauh lebih makmur dan kooperatif.”
"Kami terus mendorong tetangga kami di Iran untuk bersandar pada apa yang bisa menjadi sangat, sangat penting .... melihat perubahan di kawasan kami," ungkap dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda