Ukraina Sesumbar Bisa Memasuki Krimea pada Akhir Tahun

Rabu, 25 Mei 2022 - 08:03 WIB
Tentara cadangan sedang berlatih di Ukraina pada 11 Desember 2021. Foto/REUTERS
KIEV - Militer Ukraina akan mengubah gelombang konflik dengan Rusia dan memasuki Krimea pada akhir tahun.Pernyataan sangat percaya diri itu diungkapkan Kepala Intelijen di Kementerian Pertahanan Ukraina Kirill Budanov.

“Situasi di medan perang akan berubah menguntungkan Kiev mulai Agustus ketika senjata yang dipasok Barat mencapai unit Ukraina,” ungkap Budanov kepada surat kabar Ukrainskaya Pravda pada Selasa (24/5/2022).

“Itulah yang akan menghasilkan perubahan haluan karena sekarang kita sangat kekurangan senjata berat,” papar dia.





“Rusia memiliki 12 bulan sumber daya untuk mengobarkan perang skala penuh dan setelah itu konflik antara Kiev dan Moskow akan berakhir dengan kembalinya wilayah pendudukan kami,” klaim kepala intelijen itu.



Ketika ditanya apakah "wilayah pendudukan" itu termasuk Krimea, yang sebagian besar memilih berpisah dengan Ukraina dan bergabung dengan Rusia dalam referendum 2014, Budanov menjawab dengan mengatakan, "Pada akhir tahun, kita setidaknya harus memasuki wilayah Krimea."



Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, yang juga berbicara pada Selasa, berbagi proyeksi yang sangat berbeda tentang apa yang akan terjadi di lapangan di Ukraina.

“Meskipun bantuan militer skala besar dari Barat ke rezim Kiev dan tekanan sanksi pada Rusia, kami akan melanjutkan operasi militer khusus sampai semua tujuannya terpenuhi,” tegas dia.

Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014.

Moskow kemudian mengakui kemerdekaan republik Donbass, Donetsk dan Lugansk. Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More