Bertambah 1, Korea Utara Luncurkan 3 Rudal setelah Kutukan Quad
Rabu, 25 Mei 2022 - 07:30 WIB
PYONGYANG - Tiga rudal balistik diluncurkan dari Korea Utara (Korut), menurut militer Korea Selatan (Korsel) pada Rabu pagi (25/5/2022) waktu setempat.
Peluncuran itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS), Jepang, India dan Australia atau disebut “Quad” mengutuk program rudal Korea Utara.
Quad berjanji pada diri mereka sendiri untuk “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka yang inklusif dan tangguh.”
“Rudal pertama ditembakkan ke arah perairan dekat pantai timur Korea Utara,” ungkap Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, tanpa memberikan rincian tambahan.
Penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi telah terjadi peluncuran rudal jenis tak dikenal.
Namun, dalam waktu satu jam, Seoul melaporkan, "Peluncuran tambahan rudal balistik yang tidak diketahui ke arah utara dan timur," menurut kantor berita Yonhap.
“Sebanyak tiga rudal diluncurkan antara pukul 6 pagi dan 6:42, dari daerah Sunan di Pyongyang,” papar militer Korea Selatan kemudian.
Ini menjadi uji coba rudal ke-17 Pyongyang pada 2022 saat Presiden AS Joe Biden meninggalkan Jepang untuk kembali ke Washington, setelah perjalanan lima hari ke Asia.
Sebelum berangkat, Biden dan rekan-rekan “Quad”-nya mengeluarkan pernyataan bersama tentang peran mereka di masa depan kawasan yang dijuluki oleh AS sebagai “Indo-Pasifik.”
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB,” ungkap pernyataan yang ditandatangani Biden, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM India Narendra Modi, dan PM Australia yang baru terpilih Anthony Albanese.
“Kami juga mengutuk pengembangan dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang tidak stabil, termasuk beberapa uji coba rudal balistik antarbenua, yang melanggar UNSCR, dan menyerukan masyarakat internasional untuk sepenuhnya menerapkan resolusi ini. Kami mendesak Korea Utara untuk mematuhi semua kewajibannya di bawah UNSCR, menahan diri dari provokasi, dan terlibat dalam dialog substantif,” ungkap Quad.
Gedung Putih telah memperingatkan Korea Utara mungkin melakukan uji coba rudal selama atau setelah kunjungan Biden ke wilayah tersebut.
Pemerintah di Seoul juga mengumumkan telah mengembangkan rencana jika Pyongyang melakukan uji coba nuklir.
Korea Utara saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19, dengan militer didatangkan untuk membantu menangani situasi tersebut.
Pemisahan semenanjung Korea setelah pembebasannya dari Jepang memicu perang antara Komunis Utara dan Selatan yang didukung AS pada 1950.
Konflik meluas hingga menyeret AS dan China. Perang lantas dibekukan oleh gencatan senjata tahun 1953.
Peluncuran itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS), Jepang, India dan Australia atau disebut “Quad” mengutuk program rudal Korea Utara.
Quad berjanji pada diri mereka sendiri untuk “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka yang inklusif dan tangguh.”
“Rudal pertama ditembakkan ke arah perairan dekat pantai timur Korea Utara,” ungkap Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, tanpa memberikan rincian tambahan.
Penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi telah terjadi peluncuran rudal jenis tak dikenal.
Namun, dalam waktu satu jam, Seoul melaporkan, "Peluncuran tambahan rudal balistik yang tidak diketahui ke arah utara dan timur," menurut kantor berita Yonhap.
“Sebanyak tiga rudal diluncurkan antara pukul 6 pagi dan 6:42, dari daerah Sunan di Pyongyang,” papar militer Korea Selatan kemudian.
Ini menjadi uji coba rudal ke-17 Pyongyang pada 2022 saat Presiden AS Joe Biden meninggalkan Jepang untuk kembali ke Washington, setelah perjalanan lima hari ke Asia.
Sebelum berangkat, Biden dan rekan-rekan “Quad”-nya mengeluarkan pernyataan bersama tentang peran mereka di masa depan kawasan yang dijuluki oleh AS sebagai “Indo-Pasifik.”
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB,” ungkap pernyataan yang ditandatangani Biden, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM India Narendra Modi, dan PM Australia yang baru terpilih Anthony Albanese.
“Kami juga mengutuk pengembangan dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang tidak stabil, termasuk beberapa uji coba rudal balistik antarbenua, yang melanggar UNSCR, dan menyerukan masyarakat internasional untuk sepenuhnya menerapkan resolusi ini. Kami mendesak Korea Utara untuk mematuhi semua kewajibannya di bawah UNSCR, menahan diri dari provokasi, dan terlibat dalam dialog substantif,” ungkap Quad.
Gedung Putih telah memperingatkan Korea Utara mungkin melakukan uji coba rudal selama atau setelah kunjungan Biden ke wilayah tersebut.
Pemerintah di Seoul juga mengumumkan telah mengembangkan rencana jika Pyongyang melakukan uji coba nuklir.
Korea Utara saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19, dengan militer didatangkan untuk membantu menangani situasi tersebut.
Pemisahan semenanjung Korea setelah pembebasannya dari Jepang memicu perang antara Komunis Utara dan Selatan yang didukung AS pada 1950.
Konflik meluas hingga menyeret AS dan China. Perang lantas dibekukan oleh gencatan senjata tahun 1953.
(sya)
tulis komentar anda