Muslim Kecam Iklan Koran AS 'Islam Akan Membom Nuklir Nashville'

Senin, 22 Juni 2020 - 09:35 WIB
Iklan di surat kabar The Tennessean yang menyebutkan Islam akan menjatuhkan bom nuklir di Nashville, Amerika Serikat. Foto/bandt.com.au
WASHINGTON - Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), kelompok yang mengadvokasi suara-suara komunitas Muslim Amerika Serikat (AS), mengecam iklan di surat kabar The Tenneesean. Iklan satu halaman ini menyebutkan "Islam akan membom nuklir Nashville, Tennessee".

Juru bicara CAIR Ibrahim Hooper mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa iklan itu merupakan promosi Islamofobia. Kendati demikian, CAIR menghargai tindakan koran yang menarik iklan tersebut dan meluncurkan penyelidikan internal.

"Kami akan mendesak The Tennessean untuk juga menerapkan kebijakan yang diperbarui dan pelatihan staf untuk memastikan bahwa jenis insiden kebencian ini tidak terjadi di masa depan. CAIR bersedia menawarkan pelatihan itu," bunyi pernyataan Hooper, seperti dikutip The Guardian, Senin (22/6/2020). (Baca: Muat Iklan 'Islam Akan Membom Nuklir Nashville', Koran AS Minta Maaf )



Seperti diberitakan sebelumnya, surat The Tennessean di AS, meminta maaf setelah memuat iklan yang menyebutkan "Islam akan meledakkan perangkat nuklir di Nashville, Tennessee". Pemilik koran mengklaim tidak memeriksa sehingga iklan itu bisa lolos cetak.

Iklan itu diterbitkan pada akhir pekan lalu. Pemasang iklan adalah sebuah kelompok sayap kanan bernama The Ministry of Future for America. Kelompok ini memiliki ikatan dengan Presiden AS Donald Trump.

"Islam akan meledakkan perangkat nuklir di Nashville, Tennessee, pada 18 Juli," bunyi penggalan iklan satu halaman tersebut. Menurut iklan itu, klaim serangan bom nuklir mengacu pada nubuat Alkitab.

Iklan yang mendiskreditkan Islam itu juga memajang foto Presiden Donald Trump dan pemimpin Vatikan Paus Fransiskus (Francis). (Baca juga: Pemerintah Trump Pertimbangkan Uji Coba Bom Nuklir AS )

Kevin Gentzel, kepala petugas pendapatan di Gannett, yang memiliki surat kabar The Tennessean, mengatakan penerbit sedang meluncurkan penyelidikan internal untuk menentukan bagaimana iklan itu bisa dicetak.

"Kami sangat mengutuk pesan (iklan) dan meminta maaf kepada pembaca kami," kata Gantzel via Twitter.

Editor The Tennessean, Michael Anastasi, ikut mengutuk iklan tersebut. "Iklan ini mengerikan dan sama sekali tidak dapat dipertahankan dalam segala situasi. Ini salah, titik, dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan," katanya.

“Ini telah melukai anggota komunitas kami dan karyawan kami sendiri dan ini membuat saya sedih. Ini tidak konsisten dengan semua yang The Tennessean pertahankan sebagai institusi," kata Anastasi.

Belum jelas berapa biaya iklan yang dikeluarkan kelompok sayap kanan tersebut.

Terry Heaton, seorang penulis dan mantan produser eksekutif "The 700 Club", sebuah pertunjukan yang sukses di Christian Broadcasting Network, mengatakan klaim iklan itu tidak didukung dalam Alkitab.

“Gagasan ini telah diperdebatkan di kalangan gereja selamanya, dan ada banyak catatan sejarah dari orang-orang yang berteriak bahwa 'akhir dunia sudah dekat',” kata Heaton.

"Jelas, tidak ada yang akurat, jadi saya pikir aman untuk mengatakan ini omong kosong," kata Heaton yang ikut mengecam iklan tersebut.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More