Korban Tewas Ledakan Hotel Saratoga Kuba Menjadi 22 Jiwa
Sabtu, 07 Mei 2022 - 15:57 WIB
HAVANA - Sebuah ledakan mematikan menghantam sebuah hotel terkenal di pusat kota Havana, Kuba , Jumat (6/5/2022). Ledakan itu merobek beberapa lantai tinggi di sisi gedung, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 70 lainnya.
Berbicara dari tempat kejadian di televisi Kuba, Presiden Miguel Diaz-Canel mengatakan, ledakan di Hotel Saratoga yang bersejarah tampaknya disebabkan oleh kebocoran gas.
"Dalam kasus apa pun itu bukan bom atau serangan. Itu hanya kecelakaan yang sangat disayangkan," katanya kepada Reuters saat meninggalkan rumah sakit Calixto Garcia di ibu kota, tempat banyak yang terluka dirawat.
Ledakan itu tetap mengirimkan gelombang kepanikan singkat melalui lingkungan tua Havana yang bersejarah, yang secara bertahap mulai dibuka kembali untuk turis setelah pandemi menghancurkan sektor pariwisata di negara Karibia itu.
Ratusan warga Kuba dan turis berkumpul di dekat properti di bawah terik matahari saat polisi menutup daerah sekitar hotel. Banyak yang berspekulasi tentang penyebab ledakan saat ambulans dan petugas penyelamat membawa korban dari reruntuhan.
“Ledakan itu mengguncang sebuah sekolah terdekat dengan lebih dari 300 siswa yang hadir,” kata Otoritas Kesehatan setempat. Sedikitnya 15 anak dilaporkan terluka pada Jumat malam, kata kementerian kesehatan, dan satu anak telah meninggal.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Kuba, Juan Carlos Garcia, mengatakan, tidak ada orang asing yang tewas atau terluka dalam ledakan itu, menurut laporan awal.
Hotel itu bertempat di sebuah bangunan berusia lebih dari seabad dan kini telah ditutup. Hanya pekerja yang berada di dalam hotel saat ledakan terjadi. Fakta ini didapat dari Roberto Enrique Calzadilla, perwakilan dari perusahaan yang dikelola militer yang mengoperasikan banyak hotel milik negara.
Dalam sebuah wawancara siaran, Calzadilla mengatakan hotel dengan 96 kamar telah ditetapkan untuk dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan dan bahwa para pekerja di lokasi sedang membuat persiapan akhir.
Dia juga mengatakan kebocoran gas tampaknya menjadi penyebabnya. "Para pekerja sedang melakukan perbaikan dan melakukan semua pekerjaan untuk membuka properti dan di pagi hari mereka memasok gas dan tampaknya beberapa kecelakaan menyebabkan ledakan," katanya.
Ledakan itu menyelimuti gedung dan jalan-jalan di sekitarnya dengan gumpalan asap hitam. Polisi dan petugas penyelamat bergerak cepat untuk menutup beberapa gedung pemerintah di dekatnya, termasuk Capitolio yang bersejarah, atau gedung ibu kota.
Berbicara dari tempat kejadian di televisi Kuba, Presiden Miguel Diaz-Canel mengatakan, ledakan di Hotel Saratoga yang bersejarah tampaknya disebabkan oleh kebocoran gas.
"Dalam kasus apa pun itu bukan bom atau serangan. Itu hanya kecelakaan yang sangat disayangkan," katanya kepada Reuters saat meninggalkan rumah sakit Calixto Garcia di ibu kota, tempat banyak yang terluka dirawat.
Ledakan itu tetap mengirimkan gelombang kepanikan singkat melalui lingkungan tua Havana yang bersejarah, yang secara bertahap mulai dibuka kembali untuk turis setelah pandemi menghancurkan sektor pariwisata di negara Karibia itu.
Ratusan warga Kuba dan turis berkumpul di dekat properti di bawah terik matahari saat polisi menutup daerah sekitar hotel. Banyak yang berspekulasi tentang penyebab ledakan saat ambulans dan petugas penyelamat membawa korban dari reruntuhan.
“Ledakan itu mengguncang sebuah sekolah terdekat dengan lebih dari 300 siswa yang hadir,” kata Otoritas Kesehatan setempat. Sedikitnya 15 anak dilaporkan terluka pada Jumat malam, kata kementerian kesehatan, dan satu anak telah meninggal.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Kuba, Juan Carlos Garcia, mengatakan, tidak ada orang asing yang tewas atau terluka dalam ledakan itu, menurut laporan awal.
Hotel itu bertempat di sebuah bangunan berusia lebih dari seabad dan kini telah ditutup. Hanya pekerja yang berada di dalam hotel saat ledakan terjadi. Fakta ini didapat dari Roberto Enrique Calzadilla, perwakilan dari perusahaan yang dikelola militer yang mengoperasikan banyak hotel milik negara.
Dalam sebuah wawancara siaran, Calzadilla mengatakan hotel dengan 96 kamar telah ditetapkan untuk dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan dan bahwa para pekerja di lokasi sedang membuat persiapan akhir.
Dia juga mengatakan kebocoran gas tampaknya menjadi penyebabnya. "Para pekerja sedang melakukan perbaikan dan melakukan semua pekerjaan untuk membuka properti dan di pagi hari mereka memasok gas dan tampaknya beberapa kecelakaan menyebabkan ledakan," katanya.
Ledakan itu menyelimuti gedung dan jalan-jalan di sekitarnya dengan gumpalan asap hitam. Polisi dan petugas penyelamat bergerak cepat untuk menutup beberapa gedung pemerintah di dekatnya, termasuk Capitolio yang bersejarah, atau gedung ibu kota.
(esn)
tulis komentar anda