Soal Kuba, Kebijakan Biden Masih Mengekor Trump

Senin, 04 Oktober 2021 - 05:00 WIB
loading...
Soal Kuba, Kebijakan...
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden tidak mengubah satu kebijakan pun dari pendahulunya Donald Trump tentang Kuba . Hal itu diutarakan Presiden Dewan Perdagangan dan Ekonomi AS-Kuba, John Kavulich.

"Pemerintahan Biden tidak mengubah satu kebijakan pemerintahan Trump dalam lima bulan. Ini mengejutkan semua orang," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (1/10).



"Mereka bersikeras bahwa mereka sedang melakukan tinjauan internal. Tapi, Kuba tetap dalam daftar negara sponsor terorisme, tetap di daftar negara yang tidak membantu narkotika dan terorisme," sambungnya.

Memperhatikan bahwa pendekatan Trump tidak hanya keras terhadap Kuba, tetapi juga terhadap pengusaha AS, Kuba-Amerika dan perusahaan-perusahaan Amerika yang telah terlibat di negara itu. Menurut Kavulich, semua pihak dirugikan.

Dia mengatakan ada dua perubahan awal yang diharapkan pada awal pemerintahan Biden, termasuk pengiriman uang, atau jumlah uang yang dapat dikirim kembali ke negara asal mereka dan memungkinkan maskapai penerbangan mendarat di bandara selain di Havana.



Pemerintahan Trump telah membatasi pengiriman uang hingga USD 1.000 empat kali setahun, membalikkan keputusan mantan Presiden AS, Barack Obama untuk mengizinkan pengiriman uang sebanyak yang mereka inginkan.

"Namun, pemerintahan Biden telah memberi isyarat bahwa mereka akan mengizinkan lagi sebanyak yang Anda inginkan, tetapi mereka belum melakukannya," kata Kavulich.

Mengenai keputusan Kuba untuk menangguhkan simpanan dolar, Kavulich mengatakan negara kepulauan itu perlu melakukan ini. Tetapi, jelasnya, pengambilan waktunya sangat aneh. Dia mencatat bahwa pemerintah Kuba menggabungkan dua mata uangnya, peso Kuba dan peso yang dapat dikonversi , pada bulan Januari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)