PBB Mencapai Konsensus tentang Ukraina untuk Pertama Kali
Sabtu, 07 Mei 2022 - 08:03 WIB
Seluruh pertemuan pada Jumat hanya berlangsung sekitar satu menit.
“Dukungan Rusia untuk pernyataan tersebut, yang dirancang Meksiko dan Norwegia, menunjukkan kesiapan Moskow untuk berdiplomasi,” ujar perwakilan tetap Meksiko untuk PBB Juan Ramon de la Fuente Ramirez kepada TASS.
Guterres mengunjungi Moskow dan Kiev pada akhir April. Sejauh ini, dia berhasil mengatur dua evakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal di Mariupol, tempat gerilyawan "Azov" yang setia kepada pemerintah di Kiev dan pejuang Ukraina lainnya masih bersembunyi.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
“Dukungan Rusia untuk pernyataan tersebut, yang dirancang Meksiko dan Norwegia, menunjukkan kesiapan Moskow untuk berdiplomasi,” ujar perwakilan tetap Meksiko untuk PBB Juan Ramon de la Fuente Ramirez kepada TASS.
Guterres mengunjungi Moskow dan Kiev pada akhir April. Sejauh ini, dia berhasil mengatur dua evakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal di Mariupol, tempat gerilyawan "Azov" yang setia kepada pemerintah di Kiev dan pejuang Ukraina lainnya masih bersembunyi.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)
tulis komentar anda