Cerita 120 Tentara India Dikepung Pasukan China, Sebagian Dimutilasi
Sabtu, 20 Juni 2020 - 13:55 WIB
Seorang pejabat militer New Delhi mengatakan tentara India pergi ke tempat di mana bentrokan terjadi tanpa bertindak permusuhan dan menunjukkan sikap ramah kepada pihak Beijing bahwa mereka ada di sana untuk memeriksa apakah perjanjian pengurangan eskalasi dipatuhi seperti yang dijanjikan.
"Tapi mereka menjebak dan melakukan serangan, tindakan murni biadab," kata pejabat tersebut kepada IANS. Beberapa prajurit Angkatan Darat India saat ini terluka parah dan sedang menjalani perawatan.
Pada hari Selasa, helikopter India terbang sekitar 16 kali untuk membawa jasad dan personel Angkatan Darat yang terluka dari lokasi serangan di Lembah Galwan. (Baca: Batang Besi Penuh Paku Ini Diduga Senjata dalam Bentrok India-China )
Militer New Delhi secara resmi mengonfirmasi 20 orang tentaranya, termasuk para perwira, tewas dalam bentrokan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pasukan PLA di Lembah Galwan pada Senin malam. Militer juga mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah karena banyak prajurit terluka parah.
Pihak Beijing tak pernah bersedia mengonfirmasi jumlah tentaranya yang jadi korban dalam bentrok Senin lalu. Beijing tetap menolak kompromi atas wilayah perbatasan di Ladakh timur yang mereka nyatakan sebagai kedaulatannya.
Dua hari usai bentrok militer, Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui sambungan telepon dengan koleganya dari India, Subrahmanyam Jaishankar, menuntut New Delhi melakukan penyelidikan menyeluruh dan menghukum dengan keras mereka yang bertanggung jawab atas pecahnya bentrok.
"Pihak India sebaiknya tidak membuat penilaian yang salah terhadap situasi, lebih baik tidak meremehkan tekad kuat China untuk mengamankan wilayah kedaulatannya," kata Wang dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China. (Simak juga infografis: AS Kerahkan 3 Kapal Induk ke Indo-Pasifik, Warning bagi China )
"Tapi mereka menjebak dan melakukan serangan, tindakan murni biadab," kata pejabat tersebut kepada IANS. Beberapa prajurit Angkatan Darat India saat ini terluka parah dan sedang menjalani perawatan.
Pada hari Selasa, helikopter India terbang sekitar 16 kali untuk membawa jasad dan personel Angkatan Darat yang terluka dari lokasi serangan di Lembah Galwan. (Baca: Batang Besi Penuh Paku Ini Diduga Senjata dalam Bentrok India-China )
Militer New Delhi secara resmi mengonfirmasi 20 orang tentaranya, termasuk para perwira, tewas dalam bentrokan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pasukan PLA di Lembah Galwan pada Senin malam. Militer juga mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah karena banyak prajurit terluka parah.
Pihak Beijing tak pernah bersedia mengonfirmasi jumlah tentaranya yang jadi korban dalam bentrok Senin lalu. Beijing tetap menolak kompromi atas wilayah perbatasan di Ladakh timur yang mereka nyatakan sebagai kedaulatannya.
Dua hari usai bentrok militer, Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui sambungan telepon dengan koleganya dari India, Subrahmanyam Jaishankar, menuntut New Delhi melakukan penyelidikan menyeluruh dan menghukum dengan keras mereka yang bertanggung jawab atas pecahnya bentrok.
"Pihak India sebaiknya tidak membuat penilaian yang salah terhadap situasi, lebih baik tidak meremehkan tekad kuat China untuk mengamankan wilayah kedaulatannya," kata Wang dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China. (Simak juga infografis: AS Kerahkan 3 Kapal Induk ke Indo-Pasifik, Warning bagi China )
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda