AS Tuduh Putin Bertindak Bejat dan Brutal di Ukraina

Minggu, 01 Mei 2022 - 09:37 WIB
AS tuduh Presiden Rusia Vladimir Putin bertindak bejat dan brutal di Ukraina. Foto/Reuters
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin bertindak "bejat" dalam invasinya ke Ukraina.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, menjadi tampak emosional ketika dia bertanya bagaimana orang "bermoral" bisa membenarkan kekejaman yang dilakukan oleh Rusia.

"Saya tidak berpikir kami sepenuhnya menghargai sejauh mana (Putin) akan mengunjungi kekerasan dan kekejaman semacam itu," kata Kirby seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/5/2022).





Dia menolak pembenaran yang dinyatakan Putin untuk invasi bahwa dia melindungi Rusia dan Ukraina dari Nazisme.

"Sulit untuk menyamakan retorika itu dengan apa yang sebenarnya dia lakukan di Ukraina kepada orang-orang yang tidak bersalah, ditembak di belakang kepala, tangan diikat ke belakang, wanita hamil dibunuh, rumah sakit dibom," ujarnya.

Namun Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov telah menolak tuduhan itu. Dia menggambarkan komentar Kirby sebagai "ofensif dan tidak dapat diterima".

Antonov menuduh Kirby "menggunakan penghinaan ala jalanan."



"Sudah menjadi norma di sini bahwa pejabat pemerintah mendasarkan penilaian mereka pada kebohongan kotor otoritas Ukraina," tambah duta besar Rusia itu.

Sekarang lebih dari dua bulan perang, Presiden AS Joe Biden telah meminta Kongres USD33 miliar dalam bantuan militer, ekonomi dan kemanusiaan untuk Ukraina, peningkatan besar dukungan Amerika untuk Ukraina.

Paket bantuan yang cukup besar itu tertahan oleh pertikaian kongres atas prioritas domestik Amerika, tetapi Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pada hari Jumat bahwa dia berharap untuk meloloskannya "sesegera mungkin".



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More