Dugaan 1 Kasus COVID-19 Picu Tes Massal dan Batalkan Ratusan Penerbangan di China
Kamis, 28 April 2022 - 21:51 WIB
Dalam beberapa hari terakhir, lebih banyak kompleks perumahan telah mencabut pembatasan pergerakan dan pihak berwenang mengatakan 90 persen infeksi baru ditemukan di daerah karantina.
Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Wu Liangyou memperingatkan bahwa mencegah "rebound atau spillover sulit".
Sekitar 50 kasus baru ditemukan di Beijing, pusat pemerintahan Presiden Xi Jinping, yang hingga kini memuji respons virus China sebagai contoh keunggulan kepemimpinan Komunis negara itu.
Otoritas ibu kota telah meluncurkan pengujian massal hampir terhadap semua penduduknya yang berjumlah 21 juta pada minggu ini dan mengunci lebih banyak kompleks perumahan di distrik Chaoyang yang padat pada hari Kamis.
Warga sangat waspada terhadap potensi penguncian yang lebih luas dan ketakutan dengan kekacauan di Shanghai yang telah beredar di media sosial sebelum kemudian dihapus oleh sensor.
"Saya dapat melihat bahwa beberapa orang ragu-ragu tentang kebijakan COVID-19," Xiang, seorang siswa berusia 21 tahun di Beijing yang menolak memberikan nama lengkapnya, mengatakan kepada AFP.
Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Wu Liangyou memperingatkan bahwa mencegah "rebound atau spillover sulit".
Sekitar 50 kasus baru ditemukan di Beijing, pusat pemerintahan Presiden Xi Jinping, yang hingga kini memuji respons virus China sebagai contoh keunggulan kepemimpinan Komunis negara itu.
Otoritas ibu kota telah meluncurkan pengujian massal hampir terhadap semua penduduknya yang berjumlah 21 juta pada minggu ini dan mengunci lebih banyak kompleks perumahan di distrik Chaoyang yang padat pada hari Kamis.
Warga sangat waspada terhadap potensi penguncian yang lebih luas dan ketakutan dengan kekacauan di Shanghai yang telah beredar di media sosial sebelum kemudian dihapus oleh sensor.
"Saya dapat melihat bahwa beberapa orang ragu-ragu tentang kebijakan COVID-19," Xiang, seorang siswa berusia 21 tahun di Beijing yang menolak memberikan nama lengkapnya, mengatakan kepada AFP.
(ian)
tulis komentar anda