Dua Bulan Invasi, Rusia Bombardir Ukraina dengan 1.300 Rudal

Rabu, 27 April 2022 - 17:14 WIB
Pekan lalu, Rusia melakukan uji coba rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir yang kadang-kadang disebut sebagai "Setan 2." Presiden Rusia Vladimir Putin mneyatakan bahwa uji coba rudal akan memaksa negara lain untuk "berpikir dua kali" sebelum mencoba "mengancam" Rusia.



Selama penampilan di televisi pemerintah Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov juga memperingatkan bahwa Perang Dunia III bisa saja terjadi, sambil memperingatkan mereka yang "meremehkan" ancaman senjata nuklir bahwa bahayanya serius dan nyata.

Sementara itu, persediaan senjata konvensional dengan cepat digunakan di kedua sisi medan perang. Banyak senjata yang digunakan oleh Ukraina telah dipasok oleh sekutu termasuk Amerika Serikat (AS), yang telah mengirim USD3,4 miliar bantuan militer ke Kiev sejak perang dimulai.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menuntut diakhirinya bantuan selama wawancara di televisi Rusia pada Senin ini, menuduh AS mencoba meningkatkan taruhan lebih banyak dan memperburuk situasi.

Awal bulan ini, Rusia memperingatkan bahwa kendaraan yang mengangkut senjata yang dipasok oleh AS dan sekutu NATO lainnya ke Ukraina akan dianggap sebagai "target militer yang sah."

Senator Demokrat Richard Blumenthal dari Connecticut selama sesi Komite Angkatan Bersenjata Senat pada hari Selasa mengatakan bahwa AS telah memberi Ukraina sepertiga dari pasokan rudal anti-tank Javelin.



Blumenthal mencatat bahwa mengisi kembali stok AS atau senjata itu akan membutuhkan 32 bulan selama sesi rapat, mengungkapkan kekhawatiran bahwa pasokan rudal dalam negeri dapat habis jika bantuan berlanjut dan produksi tidak meningkat.
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More