Mengerikan, Rudal Nuklir Setan II Rusia Siap Dikerahkan Beberapa Bulan Lagi
Senin, 25 April 2022 - 07:16 WIB
Dia percaya pengujian lebih lanjut akan diperlukan sebelum Rusia dapat menggunakan senjata pemicu malapetaka tersebut.
Sekelompok orang di internal Kremlin, sebagaimana dilaporkan media-media Barat, khawatir pemimpin mereka akan menggunakan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina dan menghentikan kudeta istana.
Beberapa anggota elite di Moskow juga mempertanyakan invasi Presiden Putin terhadap tetangganya dan d dampak ekonomi dan politiknya.
Kritikus Putin tersebar di berbagai posisi senior di pemerintahan dan bisnis yang dikelola negara, menurut Bloomberg yang mengutip sepuluh sumber yang mengetahui langsung situasi tersebut.
Lawannya percaya perang melawan Ukraina telah menjadi kesalahan besar dan akan membuat Rusia mundur beberapa dekade.
Selama wawancara pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov tidak memberikan jawaban langsung atas pertanyaan berulang tentang apakah Rusia mungkin menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Duta Besar AS sementara untuk Inggris, Philip Reeker, mengatakan kepada Sky News: “Ya, seperti yang dikatakan direktur Intelijen Pusat kami, Bill Burns, dalam kesaksian terbuka minggu lalu, ini adalah sesuatu yang harus kami khawatirkan."
“Putin sendiri yang mengangkat ini. Jadi tentu saja itu adalah sesuatu yang harus kita perhatikan dengan cermat, jenis kebrutalan yang telah dilakukan Putin—kita telah melihatnya sebelumnya, tetapi sulit untuk membayangkan apa yang dia lakukan," ujarnya.
"Dan sepertinya sangat sedikit yang akan menghentikannya, terutama ketika dia membuat ancaman semacam itu."
Sekadar diketahui, Rusia berhasil melakukan uji peluncuran ICBM RS-28 Sarmar pada hari Rabu, di mana rekaman video dari manuver itu menunjukkan rudal besar sepanjang 115 kaki diluncurkan dari silo bawah tanah, memicu bola api yang sangat besar.
Sekelompok orang di internal Kremlin, sebagaimana dilaporkan media-media Barat, khawatir pemimpin mereka akan menggunakan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina dan menghentikan kudeta istana.
Beberapa anggota elite di Moskow juga mempertanyakan invasi Presiden Putin terhadap tetangganya dan d dampak ekonomi dan politiknya.
Kritikus Putin tersebar di berbagai posisi senior di pemerintahan dan bisnis yang dikelola negara, menurut Bloomberg yang mengutip sepuluh sumber yang mengetahui langsung situasi tersebut.
Lawannya percaya perang melawan Ukraina telah menjadi kesalahan besar dan akan membuat Rusia mundur beberapa dekade.
Selama wawancara pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov tidak memberikan jawaban langsung atas pertanyaan berulang tentang apakah Rusia mungkin menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Duta Besar AS sementara untuk Inggris, Philip Reeker, mengatakan kepada Sky News: “Ya, seperti yang dikatakan direktur Intelijen Pusat kami, Bill Burns, dalam kesaksian terbuka minggu lalu, ini adalah sesuatu yang harus kami khawatirkan."
“Putin sendiri yang mengangkat ini. Jadi tentu saja itu adalah sesuatu yang harus kita perhatikan dengan cermat, jenis kebrutalan yang telah dilakukan Putin—kita telah melihatnya sebelumnya, tetapi sulit untuk membayangkan apa yang dia lakukan," ujarnya.
"Dan sepertinya sangat sedikit yang akan menghentikannya, terutama ketika dia membuat ancaman semacam itu."
Sekadar diketahui, Rusia berhasil melakukan uji peluncuran ICBM RS-28 Sarmar pada hari Rabu, di mana rekaman video dari manuver itu menunjukkan rudal besar sepanjang 115 kaki diluncurkan dari silo bawah tanah, memicu bola api yang sangat besar.
tulis komentar anda