Kemenangan Macron dalam Pilpres Prancis Diprotes, 2 Ditembak Mati

Senin, 25 April 2022 - 06:34 WIB
Dua orang ditembak mati oleh polisi Prancis saat protes menentang kemenangan Emmnuel Macron dalam pemilihan presiden. Foto/Russia Today
PARIS - Dua orang ditembak mati oleh petugas polisi Prancis saatprotes menentang kemenangan kandidat petahana Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden (pilpres). Protes berlangsung Minggu malam setelah hasil pilpres diumumkan.

Macron mengalahkan Marine Le Pen, politisi sayap kanan yang telah berjanji akan melarang pemakaian jilbab bagi wanita Muslim di tempat umum.

Mengutip kantor berita AFP, Senin (25/4/2022), dua orang ditembak mati oleh polisi dalam protes ketika kendaran yang mereka tumpangi menolak mematuhi perintah.

Kendaraan tersebut menabrak petugas polisi di Pont Neuf dan salah satu petugas polisi menembakkan senjatanya.





Sebelumnya diberitakan bahwa Macron menang dengan sekitar 58 persen suara, mengalahkan Le Pen yang meraih 42 persen suara. Kemenangan itu otomatis menjadikan Macron sebagai presiden untuk periode kedua.

Pendukung Macron memadati jalan-jalan di sekitar landmark ikonik di Paris saat hasil pilpres diumumkan.

Ada nyanyian "Macron, Presiden" ketika orang-orang menyanyikan lagu La Marseillaise, lagu kebangsaan Prancis.

Macron tiba di Menara Eiffel untuk memberikan pidato kemenangan tak lama setelah hasil pilpres diumumkan. "Mayoritas dari kita telah memilih untuk mempercayai saya," katanya.

Dia berjanji akan bekerja untuk masyarakat yang lebih adil antara pria dan wanita.

"Kita perlu menunjukkan rasa hormat karena negara kita sangat terpecah...tidak ada yang akan ditinggalkan di pinggir jalan," ujarnya.

Macron juga memperingatkan tantangan di seluruh dunia.

“Perang Ukraina menunjukkan kita hidup melalui masa-masa tragis,” katanya, seraya menambahkan Prancis akan membangun kekuatan militernya.

Marine Le Pen sebelumnya mengakui kekalahan dan mengatakan dia tidak akan pernah meninggalkan orang-orang Prancis.

Pendukungnya dikejutkan oleh skala kemenangan Macron.

Pemilih Le Pen, Francis Pretot, mengatakan kepada BBC bahwa dia berkecil hati dengan hasilnya dan memperingatkan bahwa Macron akan menghancurkan segalanya.

Istri Emmanuel Macron, Brigitte Macron, berbicara kepada televisi Prancis setelah pidato Macron, dan mengatakan terpilihnya kembali Macron adalah kehormatan yang luar biasa.

Brigitte siap untuk masa jabatan lima tahun lagi sebagai Ibu Negara Prancis.

“Kita semua ingin semuanya berubah,” katanya. "Saya berharap dengan sepenuh hati.”

Dia juga menyatakan suaminya telah memasuki sejarah dan mengatakan dia bahagia untuknya.

Dia mengatakan Macron memiliki ambisi untuk Prancis.

"Dia akan melakukan apa saja untuk sampai ke sana," katanya. "Saya sangat percaya padanya."

Macron adalah presiden Prancis pertama yang memenangkan lagi Pilpres dalam 20 tahun.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More