Lagi, AS Ancam China Jika Bantu Rusia dalam Perang Ukraina
Jum'at, 22 April 2022 - 19:01 WIB
BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) kembali mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada China jika membantu Rusia , termasuk dukungan material, dalam perang Moskow di Ukraina .
Ancaman kali ini dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam sebuah acara di Brussels, hari Kamis. Ancaman serupa sebelumnya dilontarkan pemerintah Presiden Joe Biden terhadap Beijing beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
MenurutSherman, China tidak membantu situasi di Ukraina dengan melakukan hal-hal seperti memperkuat kampanye disinformasi Rusia.
Dia berharap Beijing akan belajar "pelajaran yang benar" dari perang Rusia, termasuk bahwa ia tidak dapat memisahkan AS dari sekutunya.
"Mereka telah melihat apa yang telah kami lakukan dalam hal sanksi, kontrol ekspor, penunjukan, vis-a-vis Rusia, jadi itu akan memberi mereka gambaran tentang menu yang bisa kami pilih jika memang China akan memberikan dukungan material," kata Sherman kepada banyak orang di sebuah acara yang diselenggarakan oleh kelompok Friends of Europe yang didanai bersama oleh Uni Eropa.
Sherman juga mengatakan AS akan bekerja dengan India untuk membantu negara itu menjauh dari ketergantungan tradisionalnya pada senjata Rusia, mengingat dampak sanksi global terhadap industri senjata Moskow.
“Mereka memahami bahwa militer mereka, yang dibangun di atas senjata Rusia, mungkin tidak memiliki masa depan dengan senjata Rusia lagi karena sanksi kami telah menarik kembali kompleks industri militer Rusia–dan itu tidak akan kembali dalam waktu dekat,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (22/4/2022).
China mengatakan minggu ini bahwa pihaknya berencana untuk terus memperkuat hubungan strategis dengan Rusia, menunjukkan hubungan itu tetap solid meskipun ada kekhawatiran atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Presiden Vladimir Putin.
Ancaman kali ini dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam sebuah acara di Brussels, hari Kamis. Ancaman serupa sebelumnya dilontarkan pemerintah Presiden Joe Biden terhadap Beijing beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
MenurutSherman, China tidak membantu situasi di Ukraina dengan melakukan hal-hal seperti memperkuat kampanye disinformasi Rusia.
Dia berharap Beijing akan belajar "pelajaran yang benar" dari perang Rusia, termasuk bahwa ia tidak dapat memisahkan AS dari sekutunya.
"Mereka telah melihat apa yang telah kami lakukan dalam hal sanksi, kontrol ekspor, penunjukan, vis-a-vis Rusia, jadi itu akan memberi mereka gambaran tentang menu yang bisa kami pilih jika memang China akan memberikan dukungan material," kata Sherman kepada banyak orang di sebuah acara yang diselenggarakan oleh kelompok Friends of Europe yang didanai bersama oleh Uni Eropa.
Sherman juga mengatakan AS akan bekerja dengan India untuk membantu negara itu menjauh dari ketergantungan tradisionalnya pada senjata Rusia, mengingat dampak sanksi global terhadap industri senjata Moskow.
“Mereka memahami bahwa militer mereka, yang dibangun di atas senjata Rusia, mungkin tidak memiliki masa depan dengan senjata Rusia lagi karena sanksi kami telah menarik kembali kompleks industri militer Rusia–dan itu tidak akan kembali dalam waktu dekat,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (22/4/2022).
China mengatakan minggu ini bahwa pihaknya berencana untuk terus memperkuat hubungan strategis dengan Rusia, menunjukkan hubungan itu tetap solid meskipun ada kekhawatiran atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Presiden Vladimir Putin.
tulis komentar anda