Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid
Kamis, 21 April 2022 - 17:47 WIB
1. Mitsutaro Yamaoka
Diketahui, Mitsutaro Yamaoka adalah satu dari empat orang Jepang pertama yang mualaf. Yamaoka melakukan perjalanan haji pada tahun 1900-an, sebagai hubungan diplomatik antara Jepang dan Arab Saudi.
Dia lalu mengubah namanya menjadi Umar Yamaoka pada 1909. Dia masuk Islam di Bombay, India setelah bertemu dengan ulama Rusia bernama Abdul Rashid Ibrahim.
Selama perjalanan hajinya, Yamaoka membuat catatan perjalanan untuk mendokumentasikan pengamatan dan membagikan pengalamannya lewat buku-buku.
2. Bumpachiro Ariga
Selanjutnya, ada Bumpachiro Ariga. Dia datang ke Bombay, India, sebagai pedagang Kristen pada tahun 1900. Ariga terkesima dengan indahnya masjid yang berdiri kokoh di kota itu.
Lalu, setelah mendapatkan pengaruh dari Muslim lokal setempat, akhirnya Ariga memutuskan memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Ahmad Ariga.
3. Shotaro Noda
Selain kedua nama tersebut, ada pula Shotaro Noda. Dijelaskan dalam penelitian “History of Islam in Japan” oleh Profesor Salih Mahdi S. Al-Samarrai, ketua Islamic Center Jepang, Shotaro Noda adalah wartawan di era Meiji yang ditugaskan untuk menetap di Turki dan berkenalan dengan Muslim Turki, Abdullah Guillaume.
Diketahui, Mitsutaro Yamaoka adalah satu dari empat orang Jepang pertama yang mualaf. Yamaoka melakukan perjalanan haji pada tahun 1900-an, sebagai hubungan diplomatik antara Jepang dan Arab Saudi.
Dia lalu mengubah namanya menjadi Umar Yamaoka pada 1909. Dia masuk Islam di Bombay, India setelah bertemu dengan ulama Rusia bernama Abdul Rashid Ibrahim.
Selama perjalanan hajinya, Yamaoka membuat catatan perjalanan untuk mendokumentasikan pengamatan dan membagikan pengalamannya lewat buku-buku.
2. Bumpachiro Ariga
Selanjutnya, ada Bumpachiro Ariga. Dia datang ke Bombay, India, sebagai pedagang Kristen pada tahun 1900. Ariga terkesima dengan indahnya masjid yang berdiri kokoh di kota itu.
Lalu, setelah mendapatkan pengaruh dari Muslim lokal setempat, akhirnya Ariga memutuskan memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Ahmad Ariga.
3. Shotaro Noda
Selain kedua nama tersebut, ada pula Shotaro Noda. Dijelaskan dalam penelitian “History of Islam in Japan” oleh Profesor Salih Mahdi S. Al-Samarrai, ketua Islamic Center Jepang, Shotaro Noda adalah wartawan di era Meiji yang ditugaskan untuk menetap di Turki dan berkenalan dengan Muslim Turki, Abdullah Guillaume.
Lihat Juga :
tulis komentar anda