Semenanjung Korea Memanas, Menteri Unifikasi Korsel Mengundurkan Diri
Jum'at, 19 Juni 2020 - 15:02 WIB
Putus asa untuk mencegah ketegangan di luar kendali, Korsel telah berjanji untuk menghentikan para aktivis dan mengancam akan mengajukan tuntutan terhadap dua saudara lelaki kelahiran Korut, Park Sang-hak dan Park Jong-oh, yang selama bertahun-tahun memimpin kampanye menjatuhkan selebaran di perbatasan dan mengapung botol berisi beras ke Korut melalui laut. (Baca: Picu Ketegangan, Korsel Akan Tuntut Pembelot Korut )
Namun keduanya telah berjanji untuk melanjutkan kampanye mereka meskipun ada peringatan dan menuduh Seoul menyerah pada ancaman Korut. (Baca: Diancam Adik Kim Jong-un, Korsel Bersumpah Hentikan Selebaran Anti Korut )
"Pemerintah (Korea Selatan) akan berkoordinasi erat dengan polisi dan otoritas lokal untuk memperkuat respons dan keamanan di lokasi, untuk mencegah kampanye perbatasan," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Cho Hye-sil.
Meskipun Seoul kadang-kadang mengirim petugas polisi untuk memblokir para aktivis agar tidak menyebarkan selebaran selama masa-masa sensitif, Seoul sebelumnya menolak seruan Korut untuk sepenuhnya melarang mereka, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan kebebasan berbicara.
Para ahli mengatakan Korut dapat menggunakan kegiatan para pembelot sebagai alasan untuk meningkatkan tekanan pada Korsel karena mereka berupaya membangun persatuan internal dan mengalihkan perhatian publik dari kegagalan diplomatik dan ekonomi yang suram yang kemungkinan memburuk di bawah pandemi Covid-19.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Namun keduanya telah berjanji untuk melanjutkan kampanye mereka meskipun ada peringatan dan menuduh Seoul menyerah pada ancaman Korut. (Baca: Diancam Adik Kim Jong-un, Korsel Bersumpah Hentikan Selebaran Anti Korut )
"Pemerintah (Korea Selatan) akan berkoordinasi erat dengan polisi dan otoritas lokal untuk memperkuat respons dan keamanan di lokasi, untuk mencegah kampanye perbatasan," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Cho Hye-sil.
Meskipun Seoul kadang-kadang mengirim petugas polisi untuk memblokir para aktivis agar tidak menyebarkan selebaran selama masa-masa sensitif, Seoul sebelumnya menolak seruan Korut untuk sepenuhnya melarang mereka, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan kebebasan berbicara.
Para ahli mengatakan Korut dapat menggunakan kegiatan para pembelot sebagai alasan untuk meningkatkan tekanan pada Korsel karena mereka berupaya membangun persatuan internal dan mengalihkan perhatian publik dari kegagalan diplomatik dan ekonomi yang suram yang kemungkinan memburuk di bawah pandemi Covid-19.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)
tulis komentar anda